Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Belajar Sabar dalam Mendidik!

6 Desember 2021   07:45 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:53 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.istockphoto.com

Proses pendidikan bukanlah sebuah proses yang mengandalkan keberuntungan dalam setiap langkah edukatif yang dilakukan, namun pendidikan menjadi sebuah kerangka terencana dan terukur dalam setiap daya upaya membantu mengembangkan potensi anak dengan menciptakan situasi belajar yang kondusif, menyenangkan, dan bermakna. Setiap orang yang terlibat dalam proses pendidikan sejatinya menyadari secara penuh tujuan utama pendididikan sehingga menggerakkan setiap hati dan pikirannya pada tujuan itu, yakni pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia menuju taraf insani.

Segala dinamika belajar di sekolah seharusnya menjadi sebuah pembelajaran kolaborasi, yang melibatkan seluruh jiwa dan raga dalam proses memahami, merasakan, menginternalisasikan, mengimplementasikan, dan merefleksikan segala pengalaman belajar. Sekolah bukanlah tempat sekadar transfer ilmu pengetahuan belaka, sehingga anak-anak hanya jatuh pada rutinitas teori dan berakhir pada ujian yang terkadang memvonis pada kemampuan anak antara berhasil dan gagal. Sekolah sesungguhnya sebuah dinamika kehidupan yang penuh makna dengan segala eksplorasi, ekspresi, apresiasi, dan refleksi yang mengarah pada nilai-nilai humanisme.

Dalam proses panjang pendidikan dan pendampingan pada perkembangan anak-anak, kesabaran menjadi sebuah modal besar dalam menjalankan segala rencana yang menjadi kerangka edukatif. Sebuah harapan besar, bahwa anak-anak mampu menggabungkan banyak fakta, pengalaman, dan berbagai sumber yang didapatkannya dari buku dan sumber lain dengan kenyataan hidup dan akhirnya memaknainya dalam nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat. Untuk itu semua, pendidik dan orang tua harus belajar sabar dalam proses hingga segalanya berdaya guna bagi perkembangan anak-anak.

Illustrasi. www.gettingsmart.com
Illustrasi. www.gettingsmart.com
#Catatan Pendidikan 16, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun