sekolah dengan berbagai hal yang dipelajari dengan segala dinamika yang diikuti demi sebuah pemahaman yang berguna dan bermanfaat dalam hidup ini. Dengan segala keluh kesah dan perjuangan dalam proses Setiap hari anak-anak pergi ke belajar, anak-anak mencoba melewati segala proses pendidikan dengan tingkat kedalaman yang berbeda-beda seiring dengan minat, kemauan, semangat, target, pendampingan, dan segala desain pendidikan yang ada. Sejatinya segala sesuatu yang dipelajari dan dilakukan dalam proses pendidikan tidaklah sia-sia karena dalam perjalanan waktu pastinya ada manfaat dan kegunaan dari semua pengalaman edukatif itu.
Dunia pendidikan sebagai tempat positif dan inspiratif tentunya menjadi sebuah harapan besar bagi setiap pribadi untuk bertumbuh dan berkembang dalam nilai-nilai kehidupan yang baik. Anak-anak pergi ke sekolah seharusnya tidak hanya diiringi dengan harapan-harapan bahwa semuanya akan bermanfaat di masa yang akan datang, namun perlu adanya desain yang jelas dan terarah dalam dunia pendidikan untuk membangun kerangka pendidikan yang menggerakkan setiap pribadi di dalamnya untuk mencapai tujuan besar itu. Pendidikan bukanlah sebuah kebetulan (by accident) segala sesuatunya bermanfaat, tapi pendidikan membutuhkan desain tujuan, indikator, dan strategi yang jelas (by design).
Sebuah kepastian dalam dunia pendidikan, bahwa anak-anak datang ke sekolah untuk belajar dan berdinamika dalam master plan pendidikan humanis yang jelas dan terukur. Segala proses pendidikan yang dialami anak-anak sejatinya kontekstual dalam kehidupan nyata dan bermanfaat bagi kehidupan nyata saat ini dan ke depan.
Secara gampang, setelah anak pulang dari sekolah, anak-anak boleh bertanya pada dirinya masing-masing, "Nilai hidup apa yang aku pelajari di sekolah satu hari ini? Apa manfaat dari yang sudah aku pelajari di sekolah untuk kehidupan nyataku?" Pendidikan sudah seharusnya didesain sedemikian rupa, bukan serba kebetulan.
Catatan Pendidikan 11, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.
#Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H