Ketika anak dikirim ke sekolah favorit sekali pun, anak hanya akan jatuh pada tuntutan-tuntutan untuk menjadi anak hebat yang seringkali justru menjadikan anak frustasi tanpa pendampingan keluarga yang mengayomi. Sebagus-bagusnya sekolah untuk anak seringkali tidak ada artinya ketika keluarga tidak menjadi tempat yang menyenangkan, membahagiakan, dan melegakan jiwa anak-anak dalam menikmati hidup ini. Komunikasi dan kolaborasi yang terputus antara keluarga dan sekolah adalah sebuah bencana humanisme bagi kelangsungan pembentukan karakter bagi anak-anak.
Mari membangun mentalitas humanis dalam dinamika keluarga demi mengusahakan situasi batin bagi anak-anak untuk berkembang dalam nilai-nilai kehidupan yang menginspirasi dan memotivasi. Anak-anak butuh kasih sayang dan komunikasi yang intensif dari orang tua dan komunitas keluarga. Segala relasi dan komunikasi dalam keluarga sejatinya menjadi dasar yang kokoh bagi anak-anak untuk berkembang secara menyeluruh dan proporsional sehingga perkembangan sosial, psikis, kognitif, dan psikomotorik anak bertumbuh secara seimbang dan komparatif.
Mengirim anak-anak ke sekolah seharusnya dilandasi dengan kekuatan keluarga yang humanis dan apresiatif. Tanpa landasan keluarga yang kuat, sekolah seringkali menjadi pelimpahan beban keluarga yang pada kelanjutannya justru muncul masalah-masalah yang dilabelkan pada anak sebagai kambing hitamnya. Keluarga dan sekolah bukanlah sesuatu yang terpisah, justru sebaliknya keduanya adalah mitra belajar dan kolaborasi untuk mendampingi dan mengembangkan anak-anak menuju pribadi yang berkomitmen pada nilai-nilai kehidupan dan aktualisasinya.
Persahabatan sekolah dan keluarga menjadi benang merah yang vital dalam mendidik anak-anak dalam proses belajar sepanjang hayat secara berkesinambungan dan kontekstual.
Catatan Pendidikan 9, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.
#Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H