Berdiri menatap penuh ragu namun hasrat penuh mau untuk menggerakkan tangan menggapai asa yang menelusur ke seluruh raga. Masih tetap berdiri dan mata penuh daya ingin segera membelenggu dalam mampu dan mau. Â Dalam termangu, mata terus menelusur penuh harap pada sesuatu yang menghapus ragu.
Perlahan namun pasti, daya upaya menggapai satu yang memenuhi hati dengan pilihan pasti. Menariknya dan mengurainya dalam sebuah ketulusan yang penuh makna, mengenakannya pada raga yang meneduhkan jiwa. Hingga pada akhirnya, semua terurai dalam jiwa dan raga yang memberikan corak dan warna pada sebuah persepsi diri dan kepuasan hati.
Perlahan dalam langkah, berhenti dan berdiri, memandang diri dalam sebuah sketsa yang tak tersentuh, menemukan betapa indah dan uniknya karya Sang Pencipta. Senyum kecil mengembang, hati dan budi menuai kekaguman, raga pun tetap berdiri dalam kemegahan dan keindahan. Karya manusia telah memperindah diri dengan segala corak dan motif yang penuh asa pada estetika.
Perlahan namun pasti, segera pergi meniti hari dalam sebuah kepuasan dan kelegaan yang menjadi pengantar hari yang penuh misteri. Indahnya hari, indahnya mentari, indahnya diri dalam balutan seni, semuanya menjadi olah diri yang selalu menanti kebaikan Sang Ilahi.
Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi. #AM21 (Aliran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H