jiwa untuk mengulurkan asa pada daun mungil itu. Tatkala mata memandang lurus dan jatuh pada tatapan penuh khawatir, ada selembar daun kecil mungil terlepas dari rantingnya dan mulai melayang-layang akan jatuh ke bawah terantuk bebatuan. Ada rasa yang mengoyak
Angin mulai berhembus menelusuri segala lorong-lorong kehidupan, bergerak terus menembus segala kuasa tanpa harus merebutnya dan merendahkannya. Selembar daun kecil mungil itu terhembus angin dan mulai melayang-layang kembali dalam alunan angin yang terus terurai. Ada asa yang terselip, daun itu tidak terantuk pada batu dan mulai menemukan tambatan hati yang mendamaikan jiwa.
Daun kecil mungil itu telah mengguratkan makna tentang kehidupan yang penuh asa dalam kuasa Sang Ilahi dan tatanan semesta. Daun kecil mungil itu telah menghantarkan pada kontemplasi diri pada penyerahan diri secara total, segala sesuatunya ada waktunya dan masanya.
Angin itu telah menuliskan uraian makna, hidup harus terus mengalir dan mengalir, tidak jatuh pada kehampaan diri dan kejenuhan batin. Angin itu pun mengajarkan betapa mempesonanya rasa peduli yang memberi asa pada sesama.
Daun kecil mungil, ada inspirasi batin yang telah kau uraikan dalam kesederhanaanmu.
Hembusan angin yang terus mengalun, ada kelegaan jiwa dan kebaikan yang selalu kaualirkan dalam konsitensi dan ketekunanmu.
Mari belajar bijaksana dari alam semesta yang terus-menerus berbagi asa untuk manusia dan dunia.
AM02 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.
#Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI