Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (78): Menjadikan Jalan Buntu dalam Kehidupan sebagai Tantangan dan Pembelajaran

1 Oktober 2021   04:05 Diperbarui: 1 Oktober 2021   04:13 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan buntu merupakan motivasi terkuat bagi seseorang untuk mencari jalan lain. Orang yang baik akan meninggalkan kapal yang tenggelam, dan cuma kayu saja yang tertinggal. (Michael Stern)

Seringkali dalam perjalanan hidup yang begitu panjang ini manusia dihadapkan pada jalan buntu yang mengharuskan dirinya berhenti dan termenung dalam kebingungan, kecemasan, kekhawatiran, dan segala gejolak jiwa yang tak menentu. 

Jalan buntu dalam kehidupan tak jarang menjadikan manusia kehilangan harapan dan idealisme yang sudah tertanam jauh hari dan harus terhempas di jalan yang membuntukan segala daya budi dan hati dalam kebekuan dan kekakuan jiwa dan raga. 

Kebuntuan dalam hidup itu serasa mimpi buruk di siang hari yang merusak hati dan budi untuk menikmati betapa masih banyak kemungkinan untuk dilakukan di saat mentari masih setia menyinari.

Manusia terkadang harus terhenti begitu lama di jalan buntu kehidupan itu dengan segala ketidakpastian dan gejolak jiwa yang sulit dikendalikan oleh diirnya sendiri. 

Tak jarang mengutuk diri seolah-olah dirinya telah melakukan kesalahan dan kebodohan besar atas rencana dan langkah kehidupan sehingga tersesat ke dalam kebuntuan itu. 

Seringkali juga dalam kebuntuan itu manusia mulai menyalahkan banyak hal, orang lain, segala hal, dan juga situasi hidup. 

Seolah-olah kebuntuan hidupnya adalah hasil perbuatan segala sesuatu di luar dirinya sehingga dirinya menjadi korban atas segala sesuatu itu. Sangat miris dan ironis.

Illustrasi. www.jesusfilm.org
Illustrasi. www.jesusfilm.org
Jalan buntu dalam kehidupan bukanlah akhir dari kehidupan, bukan pula hancur dan hangusnya segala kebahagiaan dan tujuan hidup yang mulia. 

Jalan buntu dalam kehidupan senantiasa dipandang secara positif dan produktif sehingga manusia tidak jatuh dalam ketidakberdayaan dan juga pada pemberontakan yang menegatifkan segala hal di luar dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun