Kita tidak dapat belajar sesuatu tanpa adanya suatu kesulitan. (Aristoteles)
Kesulitan seringkali dianggap sebagai sebuah halangan besar dalam mencapai sesuatu, yang memiliki pengaruh besar dalam menggagalkan impian, cita-cita, ataupun tujuan tertentu.Â
Kesulitan menjadi sebuah kekelaman yang akan menggelapkan jalan dan langkah manusia dalam menelusuri segala penjuru dunia dalam mengusahakan kebanggaan, kesenangan, kesuksesan, dan keabadian yang begitu didambakan oleh pikiran, perasaan, dan seluruh sanubari diri.Â
Pada waktunya banyak orang jatuh pada kehampaan dan keputusasaan tatkala mendapatkan kesulitan dalam langkah hidupnya sehingga kaki membeku dalam tapak terakhir, mata terhening dalam kesenduan, dan pikiran berputar-putar pertanda kebuntuan ide yang siap senyap.
Kesulitan bukanlah sebuah malapetaka yang akan menghancurkan asa dalam hidup, sebaliknya kesulitan adalah sebuah asa dalam hidup yang menjadikan manusia bertumbuh dalam harapan dan kepercayaan diri untuk memaknai hidup ini.
Ketika kesulitan dianggap sebagai penghalang, maka sesungguhnya kesulitan lebih besar sudah menanti di langkah-langkah hidup selanjutnya. Bisa jadi manusia akan jatuh, runtuh, dan hancur karena tidak pernah belajar dari kesulitan hidupnya.Â
Ketika orang menganggap bangun pagi adalah sebuah kesulitan dalam hidup karena mengusik istirahat yang begitu menggairahkan itu, bisa jadi kesulitan hidup yang lebih berat siap menanti di langkah hidup selanjutnya.Â
Rasa disiplin, on time, optimisme, penuh perencanaan, antusiasme mulai menjauh dari dirinya karena bangun pagi sesungguhya menjadi simbol sekaligus sarana latihan membangun mentalitas hidup tersebut.