Tengok bawah kalian, ada si kecil yang tangguh yang selalu meluangkan setiap waktunya untuk menopang tubuh berat kalian. Kutitipkan rintik sendu dan harapan ini pada angin supaya kalian bisa mendengar bisikku.
bangga dan selalu bangga apapun itu. Aku dan teman temanku selalu erat dan terikat walaupun panas menghadang, deru angin begitu kencang. Aku di sini diciptakan baik apa adanya. Aku
Bahkan salah satu dari kami rela kehilangan bagian tubuhnya demi melindungi satu sama lain. Sungguh hebat bukan? Aku pun selalu kuat dan tangguh saat kalian jejaki, dan selalu sabar walau diludahi.Â
Apa ada dari kalian yang mampu seperti ini? Bersama temanku aku selalu berharap kami akan baik baik saja, hingga akhir kehidupanku datang, entah kapan. Di sini di sudut kota ini, bersama temanku aku selalu memberi kenyamanan bagi kalian untuk menjejaki langkah kalian. Kira-kira begitu.
Sudah panjang lebar aku bercerita tentang aku. Namun sudah bisakah kalian menebak aku? Ya aku adalah paving dengan teman-temanku di sudut kota penuh kenangan ini. Hidup itu memang keras dan selalu menyisakan kerinduan indvidu akan kebahagiaan sendiri.Â
Tak hanya itu, apabila kita sudah ditakdirkan seperti ini, harus diterima walau pahit rasanya. Aku ingin memberi kalian pelajaran, supaya hidup kalian itu sangat indah, bebas bergerak ke manapun kalian mau.Â
Dan di sini aku, paving hanya bisa diam meratapi nasib. Jadi, tolong isi kehidupan kalian dengan kebahagiaan dan kebaikan. Terima Kasih.
Why#oDi
*Tatkala Fajar: adalah sebuah kisah reflektif yang belajar kebijaksanaan dari benda-benda yang ada di sekitar manusia. Semesta benar-benar begitu kaya akan kebijaksanaan hidup dan menjadi kesempatan bagi manusia untuk mendewasakan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H