Sejalan dengan penegasan Rhenald Kasali, persepsi dan penilaian orang lain pada diri kita di luar kendali diri kita sehingga akan menghabiskan banyak energi dan waktu jika kita ingin mengendalikan orang lain. Selain itu, orang memiliki persepsi dan latar belakang yang berbeda-beda sehingga beragam pula persepsinya. Pasti akan terjadi, ada orang suka dan tidak suka dengan apa yang sudah kita lakukan. Itu pasti.
Telusur demi telusur, ada kekhawatiran yang besar dalam diri Pak Ben kalau sampai dinilai jelek oleh pimpinan maka cara satu-satunya baginya adalah selalu mengiyakan apa yang dikatakan dan diinginkan atasan. Betapa susahnya hidup Pak Ben, penuh dengan kekhawatiran. Bahkan demi penilaian baik dari atasan, Pak Ben rela mengorbankan koleganya.Â
Pegawai yang baru dua tahun kerja pernah menjadi korban Pak Ben. Ketika Pak Ben menjadi koordinator program dan dinilai gagal oleh pimpinan, maka Pak Ben menyatakan bahwa Pak Les yang tidak kreatif dalam tataran operasional. Pimpinan percaya, Pak Les dinilai jelek sekali dan akhirnya mengundurkan diri.
Demi membuat atasan senang dengan dirinya, Pak Ben rela mengorbankan waktu dan energinya bahkan mengkambinghitamkan koleganya sendiri. Sangat keji. Melakukan yang terbaik, bersungguh-sungguh, dan berintegritas dalam setiap aktivitas adalah keutamaan dalam hidup. Biarlah semesta mengatur semuanya, kita tidak bisa mengendalikan persepsi orang lain, yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Pasti bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H