Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BAPER #13 Jangan Harapkan Semua Orang Senang dengan Kita

21 Mei 2021   18:01 Diperbarui: 21 Mei 2021   18:07 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.maxmanroe.com

Sejalan dengan penegasan Rhenald Kasali, persepsi dan penilaian orang lain pada diri kita di luar kendali diri kita sehingga akan menghabiskan banyak energi dan waktu jika kita ingin mengendalikan orang lain. Selain itu, orang memiliki persepsi dan latar belakang yang berbeda-beda sehingga beragam pula persepsinya. Pasti akan terjadi, ada orang suka dan tidak suka dengan apa yang sudah kita lakukan. Itu pasti.

Ilustrasi. moreschick.pikiran-rakyat.com
Ilustrasi. moreschick.pikiran-rakyat.com
Suatu ketika di lingkungan tempat saya kerja beberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang dilabeli "Yes Man" karena selalu jawab "Yes" apapun yang diminta atasan, sebutlah dengan nama fiktif: Pak Ben.  Banyak kolega mulai berhati-hati dengan Pak Ben ini karena selalu merapat ke atasan, apalagi setiap kali ganti pimpinan maka Pak Ben akan bergerilya untuk bisa merapat. 

Telusur demi telusur, ada kekhawatiran yang besar dalam diri Pak Ben kalau sampai dinilai jelek oleh pimpinan maka cara satu-satunya baginya adalah selalu mengiyakan apa yang dikatakan dan diinginkan atasan. Betapa susahnya hidup Pak Ben, penuh dengan kekhawatiran. Bahkan demi penilaian baik dari atasan, Pak Ben rela mengorbankan koleganya. 

Pegawai yang baru dua tahun kerja pernah menjadi korban Pak Ben. Ketika Pak Ben menjadi koordinator program dan dinilai gagal oleh pimpinan, maka Pak Ben menyatakan bahwa Pak Les yang tidak kreatif dalam tataran operasional. Pimpinan percaya, Pak Les dinilai jelek sekali dan akhirnya mengundurkan diri.

Demi membuat atasan senang dengan dirinya, Pak Ben rela mengorbankan waktu dan energinya bahkan mengkambinghitamkan koleganya sendiri. Sangat keji. Melakukan yang terbaik, bersungguh-sungguh, dan berintegritas dalam setiap aktivitas adalah keutamaan dalam hidup. Biarlah semesta mengatur semuanya, kita tidak bisa mengendalikan persepsi orang lain, yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Pasti bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun