Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Percaya, Aku Percaya

23 Januari 2021   11:29 Diperbarui: 23 Januari 2021   11:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Sahabat" menjadi sebuah kata kunci yang merasuk dalam diri pemuda berantakan itu sehingga membuatnya berubah total dan menyerahkan dirinya secara utuh pada kuasa ilahi. Pemuda benar-benar mengalami situasi dipercaya dan dirangkul karena dianggap sahabat. Kepercayaan ini merupakan elemen terpenting dalam kehidupan, bukan yang lainnya. Hidup tanpa kepercayaan adalah sebuah kesia-siaan dan kita ada dalam masalah besar.

Kepercayaan menjadi vital dalam hidup, setidaknya teruji dalam kisah Sadie dan Ben dalam License to Wed dan perubahan pemuda berantakan karena ucapan Malik bin Dinar. Kesatuan dalam keluarga dan perubahan total sulit terwujud jika tidak ada rasa percaya dalam diri masing-masing dan pada orang lain. Kepercayaan secara perlahan-lahan namun pasti menggerakkan orang pada perubahan yang positif untuk sebuah kebaikan.

Dalam buku On Becoming a Leader, Warren Bennis berkata, "Integritas adalah dasar kepercayaan, yang merupakan salah satu elemen yang sama pentingnya bagi kepemimpinan seperti halnya bagi sebuah produk. Kepercayaan adalah sifat yang tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi harus diupayakan." Menjadi jelaslah, bahwa kepercayaan dalam hidup ini, kapanpun dan dalam bidang apapun, merupakan roh penting yang menggerakkan untuk menjadi lebih baik. Kepercayaan benar-benar menjadi pondasi bagi rumah kehidupan manusia bersama sesama dan semesta dalam lindungan Sang Pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun