Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemerdekaan dalam Pendidikan

15 Maret 2018   08:09 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:23 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, pendidikan memasyarakat adalah hal pokok yang juga harus segera diimplementasikan untuk mewujudkan kemerdekaan dalam pendidikan. Sekolah tidak akan lepas dari masyarakat karena sekolah bukanlah pabrik yang mencetak robot-robot cerdas yang dapat menggantikan berbagai fungsi kerja manusia. Manusia tidak akan pernah bisa digantikan secara sempurna oleh robot. Sekolah adalah tempat belajar nilai-nilai kehidupan dalam kerangka hidup bermasyarakat sehingga sekolah sangat lekat dengan aspek humanisme yang lekat dengan interaksi dan relasi sosial.

Pendidikan memasyarakat benar-benar terimplikasi dalam segala rutinitas edukatif di sekolah, seperti dalam pembelajaran, ekstrakurikuler, organisasi siswa, dan etika kesantunan pada umumnya. Anak didik belajar di sekolah bukan sekedar mengolah aspek kognitif dengan berbagai materi dan ujian yang begitu kompleks, namun mereka belajar tentang bagaimana menjalani hidup yang begitu kompleks yang tercermin dalam kompleksitas di masyarakat. Inilah inti dari kemerdekaan dalam hidup bahwa anak-anak belajar tentang masyarakat dan di dalam masyarakat itu sendiri.

Akhirnya, kemerdekaan sejatinya bukan sekedar pengalaman historis ataupun kata-kata euforia belaka. Kemerdekaan hendaknya menjadi aktualisasi setiap saat dalam mengusahakan peradaban yang lebih baik. Dunia pendidikan menjadi senjata ampuh dalam membangun habitus bangsa yang berharkat dan bermartabat. Dengan demikian, kemerdekaan adalah pengalaman, perayaan, aktualisasi, dan harapan untuk setiap warga negara dalam menikmati peradaban yang humanis. Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun