Mohon tunggu...
Martinus Rehan Uran
Martinus Rehan Uran Mohon Tunggu... Guru - Martinus Rehan Uran , seorang pendidik pada sekolah menengah pertama

belajarlah terus menjadi manusia berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Puncak Menara Mercusuar (HUT 100 Tahun Perkumpulan Strada 24 Mei 1924- 24 Mei 2024)

27 Mei 2024   20:37 Diperbarui: 27 Mei 2024   20:50 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap penuh bangga puncak menara
Terpancar cahaya yang tak pernah redup
Cahaya itu memancar
Terlihat tapak tapak juang menorehkan kisah cinta tiada batas para abdi suci,
Suci hati dan cinta abdikan segalanya jadikan Mercusuar tak akan redup biar hujan dan badai terus
menerpa,
Kau tetaplah kokoh berdiri pada puncak pangabdian pancarkan sinar kebebasan,
halau gelapnya kebodohan menuju terang pembebasan.
Kau tetaplah mercusuar kebanggaan.
Jutaan jiwa telah terselamatkan,
Karena hadirmu adalah penyuluh dalam gelap.
Tetaplah pada wadas cinta kau berdiri kokoh
Jangan kau berpaling dari wadas itu
Karena dari wadas itu terpatri cinta Ad Madyorem Dei Gloriam.

Stradaku mercusuarku,
Kubangga padamu karena sinarmu terus bercahaya,
Pada jutaan jiwa yang merindukan jalan keselamatan
Selamat merayakan 100 tahun STRADAKU
Tetaplah menjadi mercusuar bagi semua
Kami bangga menyaksikan kokohnya
Kau berdiri dan terus pancarkan kemilau cahayamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun