Mohon tunggu...
Martinus Rindang P N
Martinus Rindang P N Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Civil Engineering Jenderal Soedirman University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyakit yang Sering Menghinggapi Mahasiswa

1 Maret 2014   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Procrastination” bagi beberapa orang mungkin tidak asing lagi, namun memang istilah "Procrastination" memang bukan hal baru dalam kehidupan kita sehari-hari, terlebih bagi seorang mahasiswa. Dalam bahasa Indonesia "Procrastination" adalah Penundaan, istilah  "Procrastination" sendiri sering dimaknai sebagai kebiasaan menunda suatu kegiatan, pekerjaan ataupun tugas yang hampir sering dimiliki oleh setiap orang, terlebih seorang mahasiswa. Penyakit "Procrastination" sering menghinggapi seorang mahasiswa, tugas ditumpuk secara berlarut-larut dan dikerjakan secara instan/cepat dengan semangat ‘The Power of Kepepet’ ketika deadline pengumpulan tugas segera datang. Biasanya sih 1 hari sebelum deadline pengumpulan tugas baru dikerjakan.

Mahasiswa yang memiliki sifat ini biasanya memiliki ciri-ciri tertentu dalam melaksanakan tugasnya. Diantaranya adalah sulit bekerja multitasking, memiliki kemauan akan rasa nyaman yang tinggi, menggerutu dan mengalami kesulitan untuk fokus. Terlebih orang yang terkena penyakit ini akan mencari-cari alasan untuk tidak segera mengerjakan tugasnya, diantaranya yaitu masih ada banyak waktu, belum dapat inspirasi, belum mood, tugasnya gampang, tinggal lihat teman dan berbagai alasan lainnya yang sering diucapkan oleh mahasiswa. Termasuk saya, terkadang sering menunda-nunda pekerjaan.

Meski terlihat penyakit "Procrastination" bukanlah penyakit yang sangat membahayakan, namun penyakut ini tidak boleh terus dipelihara karena akan banyak membawa dampak kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Penundaan pekerjaan seperti telat mengumpulkan tugas kuliah mungkin terlihat sederhana bagi kita, namun hal tersebut bisa berakibat vatal apabila terus dipelihara. Sebagai contoh menunda-nunda untuk minum obat ketika sedang dalam keadaan sakit bisa mengakibatkan sakit yang lebih parah dari sebelumnya.

Berikut terdapat beberapa solusi untuk mengurangi atau menghindari penyakit “Procrastination”:

1.Merubah Pola Pikir

Penyakit “Procrastination” pada dasarnya didasarkan oleh pola pikir, oleh karenanya cara yang paling mudah adalah merubah pola pikir. Kebiasaan menunda pekerjaan bisanya dilakukan karena kita dipaksa atau wajib melakukan pekerjaan tersebut. Terlebih seorang mahasiswa, apabila tidak mengerjakan tugas beberapa dosen tidak sungkan-sungkan untuk memberikan nilai E pada mata kuliah tersebut. Kita dapat terhindar dari penyakit “Procrastination” dengan mengubah pola pikir dan berkata pada diri sendiri bahwa pekerjaan atau tugas yang diberikan merupakan tugas yang menyenangkan dan memang ingin saya lakukan, maka beban kita pun akan berkurang dengan sendirinya

2.Tidak Berpandangan pada Kesempurnaan

Jika kita menunda pekerjaan hanya karena menunggu pada waktu yang tepat atau menunggu peralatan yang diperlukan lengkap serta menunggu fasilitas yang memadai, maka pada akhirnya pekerjaan tersebut cenderung tak akan terselesaikan. Kita harus tanamkan dalam diri kita bahwa apa yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan tugas. Jika pada akhirnya hasil yang kita dapat kurang memuaskan kita masih memiliki waktu untuk memperbaikinya setelah selesai melakukan tugas kita.

3.Fokus

Penyakit “Procrastination” terkadang bisa menghinggapi mahasiswa karena kita sering melakukan kegiatan-kegiatan yang memang tidak perlu kita lakukan seperti: update status melalui social media, menjawab sms, ataupun menerima telepon. Hal-hal kecil seperti itu terkadang menjadi alasan untuk mengalihkan perhatian kita dari pekerjaan yang kita lakukan. Oleh karena itu dalam mengerjakan suatu hal lebih baik kita fokus dan sejenak untuk menjauhi peralatan-peralatan yang dapat mengganggu konsentrasi

4.Fokus pada awal bukan pada akhir.

Harus kita tanamkan dalam diri kita bahwa yang harus saya lakukan segera mungkin adalah memulai pekerjaan bukan malah pusing memikirkan bagaimana menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Karena pada dasarnya, setelah kita memulai suatu pekerjaan maka selanjutnya akan jauh lebih mudah.

Tak ada waktu yang lebih tepat dari pada sekarang. Kalimat itu nampaknya harus sering diucapkan pada diri sendiri jika kita termasuk orang yang sering menuda pekerjaan. Jika kita berfikir kapan harus memulai pekerjaan maka selalulah untuk menjawab sekarang. Dengan begitu, kita akan lebih mudah untuk segera memulai pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun