Mohon tunggu...
Martin Sulaiman
Martin Sulaiman Mohon Tunggu... lainnya -

masih belajar nulis, mohon masukannya dari para master

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Andai Indonesia Raya Kita Tercinta .............

10 Maret 2012   03:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia raya kita tercinta memiiki 17.504 pulaudan 5 pulau besar yaitu jawa, sumatra, kalimantan, selawesi dan iriaan jaya. Salah satu pulau terbesar indonesia merupakan pulau keenam terbesar dunia yaitu pulau sumatra. Koordinat geografis indonesia : 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT dengan diapit dua benua asia dan australia dan dua samudra hindia dan pasifik, secara geografis indonesia memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan dunia. Indonesia memeliki sumberdaya adalam yang melimpah, anatra lain : minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah yang subur, batu bara, emas, perak, dan lain-lain. Mempunyai wilayah daratan 1.922.570 km² dan wilayah lautan 3.257.483 km² , dengan panjang garis pantai 54.716 km.

Ironisnya indonesia raya kita tercinta ini peringkat kelima kekurangan gizi sedunia, ada 30 juta rakyat miskin, dan masih banyak penduduk indonesia yang tidak memiliki tempat tinggal, pekerjaan yang layak, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan sebagainya.

Andai kata kita mau, indonesia memiliki 1.922.570 km² = 1,9 triliun meter2 dibagikan seluruhnya untuk rakyat indonesia yang berjumlah 237,641,326 jiwa dengan asumsi setiap keluarga memiliki 3-4 anggota keluarga jadi kurang lebih ada 65 juta KK. Setiap keluarga akan mendapatkan 2 hektar tanah, maka akan terdistribusikan 1,3 triliun meter2 tanah (seluruh rakyat indonesia sudah memiliki tanahatau rumah), lalu masih tersisa 622.570 km2 untuk infrastruktur,fasilitas sosial dan fasilitas umum. Di singapura negara kecil yang hanya seluas 697 km2 mampu membuat infrastruktur yang baik, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang bagus.

Andai kata kita usaha, tanah yang diberikan 2 hektar itu kita jadikan lahan pertanian, misalkan padi. Dalam setahun dapat dihasilkan 16-20 ton /tahun, sedangkan kebutuhan pangan nasional pertahun 32.943 ton, dengan 65 juta KK menghasilkan padi 16-20 ton/tahun maka produksi beras nasional 1 milyar -1,3 milyar ton/tahun, bayangkan berapa kali lipatnya. Lalu lahan itu kita sambi dengan ternak sapi, lahan padi 2 hektar dapat menghasilkan 20-24 ton jerami /tahun sebagai pangan sapi dewasa 4-6 ekor sapi selama setahun, sedangkan kebutuhan sapi nasional pertahun 450.000 ekor sapi, dengan 65 juta KK menghasilkan sapi 4-6 ekor pertahun, maka produksi sapi nasional 260 juta -390 juta ekor sapi /tahun, bayangkan berapa kali lipatnya, gak akan ada lagi rakyat indonesia raya kita tercinta ini kelapapan bahkan sampai kekurangan gizi.

Andai kata kita mau cari untung, harga beras 6.500-6.800 rupiah/kg (berdasarkan bulog), 6,5 juta-6,8 juta rupiah/ton. Setelah di kurangi kebutuhan pangan nasional, maka penghasilan bersih beras nasional sebesar 1 milyar -1,2 milyar ton/tahun, lalu kita jual ke bulog untuk di ekspor, jadi keuntungan yang di dapat 7.071triliun – 8.449 triliun rupiah/tahun, penghasilan penduduk indonesia 108 juta-129 juta rupiah/tahun/KK. Bayangkan 10 juta pendapatan penduduk indonesia sebulan dari bertani. Belum lagi penghasilan dari menjual sapinya, setelah dikurangi kebutuhan sapi nasional, hasil produksi sapi 259 juta ekor sapi/tahun, kita jual sapi-sapi itu untuk di ekspor dengan harga 10 juta /ekor (asumsi kurban), maka penghasilan yang diperoleh dari berjualan sapi 2.595 triliun rupiah/tahun , lalu penghasilan penduduk indonesia 39 juta rupiah/tahun/KK. Bayangkan penghasilan yang diperoleh rakyat indonesia, gak akan ada lagi orang miskin, yang kurang sejahtera.

Andai kata kita cinta indonesia raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun