Peningkatan kinerja bagi individu, kelompok, atau organisasi tidak dapat terjadi kecuali ada beberapa cara untuk mendapatkan umpan balik kinerja. Sebelum kita dapat meningkatkan kinerja, kita harus dapat mengukurnya. Untuk seorang karyawan individu, ukuran kinerja menciptakan hubungan antara perilaku mereka sendiri dan tujuan organisasi. Sedangkan  bagi organisasi atau unit kerja, pengukuran kinerja merupakan penghubung antara keputusan dan tujuan organisasi.
Kelebihan dari Pengukuran Kinerja adalah sebagai berikut :
1. Karyawan menjadi terfokus pada key success factors.
Kesalahpahaman yang umum di antara supervisor adalah bahwa perilaku dan aktivitas sama dengan result atau hasil. Dengan demikian, seorang karyawan mungkin tampak sangat sibuk, tetapi tidak berkontribusi sama sekali terhadap tujuan organisasi. Seperti, karyawan yang secara manual meninjau penyelesaian setiap formulir dan prosedur, daripada mendukung otomatisasi peninjauan. Supervisor dapat menyimpulkan bahwa karyawan tersebut sangat berkomitmen pada organisasi dan bekerja sangat keras, sehingga layak mendapatkan peringkat kinerja yang sangat tinggi.
2. Sistem pengukuran membantu memperjelas tujuan dan sasaran.
Pengukuran Kinerja mengidentifikasi tujuan organisasi, hasil yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, ukuran efektivitas atau efisiensi menuju tujuan, dan sarana untuk mencapai tujuan.
3. Menumbuhkan pandangan organisasi yang lebih luas dan jangka panjang.
Proses peningkatan kinerja yang efektif harus mengikuti pendekatan berbasis sistem sambil melihat hasil. Misalnya, memberhentikan orang kemungkinan akan menghasilkan keuntungan jangka pendek. Namun, organisasi pada akhirnya mungkin mengalami penurunan produktivitas, yang mengakibatkan hilangnya keuntungan jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H