Sudah lahir di Medan sejak zaman dahulu kala. Sempat main ke Kalbar sekitar 11 tahun. Kembali ke Medan. Tahun 2007 Persiapan Program Pendidikan Anak di Meulaboh Aceh Barat. Dalam kesempatan inilah Martin Siregar menemukan rongsokan berlumpur akibat bencana Tsunami (2005), rangka sepeda ontel Gazelle (1932) . Sepeda dipermak sedemikian rupa, sehingga menjadi kenderaan utamanya selama di Meulaboh dan di Medan.Menerbitkan buku : Istriku Kumpulan Cerpen Unkonvensionil Jilid I atas kerja sama Ford Foundation – IKAPI Kalbar (2003). Tahun 2008 di Medan menerbitkan“Kawan Kentalku Bason Kumpulan Cerpen Unkonvensionil II atas dukungan The Camp Connection 77. Naskah buku ke tiga tinggal naik cetak : Kumpulan Renungan Singkat Unkonvensionil. Tengah 2010 merasa jenuh kerja di dunia perLSMan, Martin Siregar bersama keluarga hijrah ke dusun Bali desa Sebarra kec. Parindu Kabupaten Sanggau Kapuas Kalbar ---menjadi petani karet tradisionil ditanah leluhur keluarga ----
a learner who live in village that has lost track of its history. Happy go to the island, love of the Sea and Concern of Conservation of Coral Reef. Ever feel the joy as a teacher and journalist. After failing to be politician, now works as a public relation worker, writer, observer of history and social culture. \r\nMy Email: palontaraq@gmail.com
Bergiat dalam kegiatan sosial sejak 1984, dan sejak tahun 1994 fokus pada isu anak. Lima tahun terakhir, menempatkan diri sebagai pengepul untuk dokumentasi/arsip pemberitaan media tentang seni-budaya