Kehidupan yang terbagi atas kasta dan golongan, akan menghasilkan perbudakan. Ini adalah sebuah dinamika sosial yang hanya  menghasilkan kelompok hamba menderita,  dan sekelompok orang yang merasa menjadi tuan atau putri yang di tengah masyarakat. Hal ini tidak layak dihidupkan lagi, bahkan sekedar lewat kata-kata. Â
Mereka yang mengkhayal berada di strata teratas ini, adalah sekelompok orang lemah bermulut besar, yang hanya membutuhkan pengakuan dan bantuan dari para hamba. Ya, hanya itu sj. Bukan suatu hal yang harus dibanggakan !
Jadi, berhentilah berbicara tentang tuan dan hamba, jika engkau sendiri sedang berkhayal dari mana engkau berasal. Atau, jika engkau sendiri tidak sedang menghisap darah dan tenaga dari para hamba.
Kita semua manusia merdeka. Toh, pada akhirnya kita semua hidup untuk saling membantu satu sama lain, berpijak di atas tanah yang sama, dan sialnya, masih juga bekerja keras untuk menghidupkan tungku api dan mencari makan buat bertahan hidup. Oya, tidak ada orang suruhan atau budak. Kita semua adalah penumpang yang Merdeka di bumi yang sama. Maka, Â jika engkau menjadi pemimpin, gunakan posisi dan kebijaksaan-mu itu untuk merangkul sesama, bukan menebar kebencian karena merasa berkasta.
Kasta Tertinggi hanya ada pada mereka yang dengan rendah hati mengasihi sesama, melayani warga, memperjuangkan kebenaran, dan yang utama adalah TAKUT AKAN ALLAH !. Jika engkau tidak mampu melakukannya, sebenarnya engkaulah yang terendah, Â ... Mari kita maju bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H