Penyebaran virus covid-19 atau yang dikenal dengan virus corona ini, mengakibatkan banyak negara menyatakan lockdown untuk menekan arus penyebaran virus. Banyak situs bersejarah dan penting yang ditutup, termasuk salah satu situs doa penting di Perancis, yaitu Lourdes. "Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, tempat suci ini akan ditutup untuk beberapa waktu. Ini adalah berita yang menyakitkan tetapi tak terhindarkan", kata rektor tempat peziarahan Lourdes, Mgr. Olivier Ribadeau Dumas. Bahkan saat flu spanyol menyerbu dan menewaskan sekitar 50 juta orang, tempat ini tidak pernah ditutup.
Langkah ini diadaptasi sesuai dengan langkah-langkah yang diambil setelah Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengumumkan pentingnya bekerjasama membendung penyebaran virus korona. Hal ini bertujuan untuk mengisolasi secara progresif, masuknya penyebaran virus dari peziarah internasional, dan yang paling signifikan adalah yang berasal dari Italia. Berdasarkan data hari ini, Perancis memiliki 7730 kasus dan 175 orang dinyatakan meninggal dunia.
Keputusan ini belum pernah diambil sebelumnya, mengingat bahwa penutupan untuk banjir 2013 hanya berlangsung selama tiga hari. Hanya para pastor yang tinggal di daerah tertutup yang - seperti yang dijamin oleh rektor - masih memastikan doa dan perayaan rutin di Grotto atau gua penampakkan dan di basilika meskipun tanpa umat.
Perayaan ekaristi dan doa-doa lainnya pun masih tetap bisa diikuti secara streaming langsung di situs web www.lourdes-france.org/it, sehingga tetap memungkinkan umat beriman untuk hadir secara rohani di Lourdes. Di Italia sendiri, doa dan ekaristi di Lourdes dapat diikuti di saluran Tv2000, dengan siaran langsung harian Rosario dari Grotto di Masabielle pukul 18.00. Lourdes adalah salah satu pusat ziarah umat Katolik yang terkenal di dunia, dimana Bunda Maria pernah menampakkan diri kepada Bernadette kecil, pada tahun 1864. Di tempat inilah, banyak orang yang percaya mengalami mujizat penyembuhan.
Sudah dalam beberapa hari terakhir, fakta bahwa genangan air mujizat ini telah ditutup untuk umum telah menimbulkan kontroversi besar di tingkat internasional, seperti yang diprediksikan dalam Messaggero.it.
Tahun 2019, lebih dari 30.000 umat Italia berziarah ke Lourdes, dan 5.000 diantaranya adalah orang sakit. Dikabarkan 6 juta orang berkunjung ke Lourdes setiap tahunnya, termasuk 100.000 sukarelawan dan 80.000 peziarah yang sakit dan cacat yang mencari pengobatan untuk penderitaan mereka atau kekuatan untuk menanggungnya. Sejak 1858, sekitar 6.800 orang melaporkan telah disembuhkan di gua St. Bernadette, meskipun Gereja Katolik Roma hanya menyatakan 67 di antaranya sebagai mukjizat dan belum mencatat jumlah penyembuhan spiritual yang dikatakan terjadi di Lourdes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H