Mohon tunggu...
Don Martino
Don Martino Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih untuk Sesama

15 Februari 2020   05:23 Diperbarui: 15 Februari 2020   05:38 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana prosesi adorasi Sakramen Mahakudus di Lourdes (foto: dr. Christ Rumantir)

Belas kasih Tuhan adalah karya amal kasih Ilahi, yang ditawarkan kepada manusia untuk dipertobatkan dan hidup. Hal ini adalah sikap tanpa batas alias gratis dari Bapa Surgawi, seperti kisah injil dimana seorang bapak yang menanti kembalinya putra ke rumahnya.

Tuhan, Allah kita, tidak hanya menunggu pertobatan kita, dia juga memberi kita karunia dari setiap anugerah, sehingga memungkinkan kita dapat kembali kepadanya. Setiap saat.

Tuhan pun tidak pernah menginginkan kematian orang berdosa, tetapi menginginkan bahwa ia harus bertobat dan hidup. Ia hendaknya hidup dalam belas kasihan Kristus Yesus, yang adalah adil, benar, kudus.

Hal ini bertujuan agar si pendosa memiliki peluang pertobatan, pembenaran, dan kehidupan kekal. Jika manusia tidak menyerahkan dirinya kepada Kristus, dalam pertobatan dan iman kepada Injil, maka belas kasihan Yesus menjadi sia-sia.

Saat ini dunia dapat hidup dengan belas kasihan palsu, yang mana tidak dipimpin oleh Roh Kudus dalam kepenuhan akan kebenaran. Adalah kewajiban bagi kita yang telah diselamatkan ini, untuk bersaksi bahwa Kasih Tuhan itu nyata. Hanya di dalam Kristus-lah, kita akan merasakan sukacita kasih yang sejati.

Karena kasih itu pula,  Dia menawarkan dirinya kepada Bapa untuk pertobatan saudara-saudaranya. Dari contoh belas kasihan inilah, setiap orang yang percaya diundang untuk bertobat dan diselamatkan untuk hidup yang kekal.

Semoga kita berani membuka mata hati kita, agar dengan penuh belas kasih peka dalam memandang situasi yang dialami oleh orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun