Mohon tunggu...
Martino DionTanzen
Martino DionTanzen Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Education and Technology

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Phubbing di SMA Pangudi Luhur 2

18 Februari 2024   20:58 Diperbarui: 20 Februari 2024   12:58 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Microsoft Image Creator

Di era digital, semua manusia menggunakan hal - hal berbau teknologi. Terutama pada generasi muda (Gen Z), penggunaan teknologi sangat kuat karena mereka cenderung menginginkan sesuatu hal yang simple, cepat, efisien, dan update. Gen Z lebih dominan dalam penggunaan gadget. Keseringan penggunaan gadget memunculkan fenomena yang disebut Phubbing. 

Gen Z sendiri sering menggunakan teknologi sebagai media komunikasi dan informasi. Walau bermaksud untuk memudahkan komunikasi namun justru fenomena Phubbing menunjukkan pergesaran budaya komunikasi, dimana seseorang malah tidak lagi mengindahkan interaksi sosial dan sibuk dengan gadgetnya, inilah istilah Phubbing. Istilah phubbing tercipta dari kata phone, artinya telepon, dan snubbing, yang berarti menghina. 

Kebiasaan ini terbentuk seiring berkembangnya teknologi yang membuat kita mudah mendapat informasi dan hiburan. Perilaku ini ditunjukkan seperti mengabaikan orang tua dan lawan bicara kita dan fokus kepada gadget sendiri. Beberapa faktor yang memengaruhi seperti kecanduan, kurang kontrol diri, dan lain sebagainya. Ini tentunya akan merusak hubungan dan relasi kita.

Tanpa disadari banyak orang yang sudah masuk ke dalam fenomena Phubbing. Fenomena ini juga terjadi pada para siswa yang ada di SMA Pangudi Luhur II Servasius. Tidak heran, para siswa di SMA Pangudi Luhur II Servasius termasuk kedalam  Gen Z, yang merupakan generasi paling dekat dengan teknologi. Kebanyakan dari mereka lebih fokus pada gadget masing - masing. Hubungan yang dekat antara Gen Z dengan teknologi menimbulkan kebiasaan yang tidak biasa. Kebiasaan ini juga terjadi kepada siswa SMA Pangudi Luhur II Servasius. 

Sering didapati siswa SMA Pangudi Luhur II Servasius terlalu terikat dengan gadgetnya. Hubungan antara siswa dengan gadget seperti hubungan kedekatan yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang didapati harus membawa handphone ketika ke toilet. Seperti kita ketahui, secara logika kita tidak membutuhkan handphone ketika harus berurusan dengan toilet. Sehingga kebiasaan tersebut dianggap sebagai kebiasaan unik tapi sudah umum terjadi di SMA Pangudi Luhur II Servasius. Ada contoh phubbing lainnya yang terjadi di SMA Pangudi Luhur II Servasius, yaitu tontonan untuk makan. Tidak jarang ditemukan siswa yang harus mencari tontonan di Youtube, Netflix, atau media sosial lainnya ketika ingin makan di jam istirahat. Alasannya untuk menambah selera makan. Mereka tidak akan mulai makan jika tidak menemukan tontonan yang tepat.

Bukan hanya di SMA Pangudi Luhur 2 Servasius, fenomena ketergantungan gadget ini sangat umum terjadi di kalangan pelajar di Indonesia, terutama di era digital seperti sekarang. Menurut survei yang dilakukan oleh Hewlett-Packard (HP) dan Universitas Paramadina, sekitar 85 persen siswa SMP dan SMA di Indonesia memiliki ponsel dan kecanduan gadget, dan 60 persen di antaranya mengaku menggunakannya lebih dari 4 jam sehari. Tentunya hal ini memberikan dampak-dampak buruk yang dapat merugikan orang yang melakukan phubbing, atau juga yang di-phub oleh orang lain. 

Berikut ini adalah contoh dampak-dampak negatif dari phubbing:

  • Menggangu komunikasi dan interaksi sosial

Phubbing membuat orang yang berbicara dengan kita merasa tidak dihargai, tidak penting, dan tidak dianggap. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri, rasa percaya, dan kualitas hubungan mereka dengan kita. Selain itu, phubbing juga membuat kita kehilangan kesempatan untuk belajar, berbagi, dan bersosialisasi dengan orang lain.

  • Menurunkan konsentrasi dan produktivitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun