Mohon tunggu...
Mohd Muljana M
Mohd Muljana M Mohon Tunggu... Pengangguran -

Ok oc

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa arsitektur, salah satu penyebab global warming

28 Mei 2011   15:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak bisa di ayal, jurusan arsitektur merupakan salah satu jurusan favorit di kampus. Sangat bangga jika berjalan sambil menyandangkan tabung gambar di punggung. Dengan tugas hanya duduk diam di studio gambar sambil berimajinasi kemudian muncullah sebuah konsep desain. Hampir selalu begitu.

Namun tahu kah anda jika mahsasiswa arsitektur itu adalah salah satu penyebab terjadinya global warming? pertanyaan ini sebenarnya pertama kali ku utarakan kepada teman seangkatan saat lagi santai di studio. setelah berdebat cukup panjang akhirnya ku rangkumkan bebeapa sintesa dari beberapa orang. pertama, mahasiswa arsitektur adalah pemakai kertas terbanyak untuk urusan tugas. tak asing lagi jika tiap hari selalu ada saja kertas yang nempel di belakang punggung. mulai dari A4, A3, A2,A1 sampai ke A0. dan parahnya kertas ini nantinya akan masuk ke tong sampah setelah asistensi terjadi. bisa kau bayangkan berapa banyak pohon yang di tebang untuk melayani kebutuhan tugas ini? kedua, mahasiswa arsitektur adalah pengkonsumsi lem terbanyak untuk urusan pembuatan maket (miniatur rumah). sebut saja semisal lem UHU, lem FOX, lem setan atau pun lem kertas. kau bayangkan berapa banyak kaki, tulang, ataupun tulang rawan binatang yang direbus tiap hari untuk melayani pembuatan tugas ini? (meski ada lem yang berbahan kimia) ketiga, mahasiswa arsitektur adalah pengguna listrik tingkat tinggi. Mulai dari urusan ng-offset, ng-print gambar, ng-Cad di komputer dan bla bla bla. kau bayangkan berapa watt listrik yang dihabiskan per hari? keempat, mahasiswa arsitektur adalah orang yang paling suka ngedisain banguanan tanpa mempertimbangkan lingukangan sekitar (mumpung masih mahasiswa), tanpa ada konsep suistanable ataupun green architecture. kau bayangkan jika semula lansekap yang di tumbuhi pepohonan akan digantikan oleh beton? yah seperti itu lah. trus masih bangga jadi mahasiswa arsitektur? (*ku geleng kepal)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun