Saat Media Dibilang Hoaks, Sebuah Refleksi bagi Para Pewarta

Lihat juga gambar di bawah ini.

Sumber tribun news dan diubah seperlunya

Nomor 1 dikatakan belum ada konfirmasi resmi dari Persipura maupun Persib Bandung. Kalau belum ada konfirmasi ngapain diberitakan?, kalau belum dikonfirmasi maka tugas wartawanlah yang mengonfirmasi kebenarannya sebelum memberitakan kepada sidang pembaca nan luas.

Nomor 2 dikatakan Essein masih berstatus pemain Persib Bandung, inikan membingungkan, jadi yang sebenarnya Essein pemain Persib atau Persipura? Kurang lebih seperti itu letak ambigunya.

Terakhir judul,

(gambar di bawah).

Sumber tribun news dan diubah seperlunya

Saya secara pribadi suka menulis sesuatu yang bombastis pada judul. Tetapi hendaknya judul yang diksinya mengandung fakta jika konsep penulisannya berita pendek. Tanda-tanda kok dibahas, ini wartawan atau peramal?.

Jika tulisan seperti ini dibiarkan oleh media yang bersangkutan dalam hal ini pimpinan redaksi, maupun editor; maka siap siap untuk kehilangan kepercayaan dari pembaca.

Apakah saya sudah sempurna?,

Jelas-jelas tidak. Wong tulis tanggalnya saja salah. Tetapi marilah kita semua jurnalisme warga, blogger, dan jurnalis baik cetak maupun elektronik; mari cerdaskan negeri ini dengan kata dan kalimat yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum dan moral.

Heppy Blogging

Catatan:

• Sidang pembaca mohon maaf atas kesalahan penulisan tanggal pada tulisan yang berjudul Penyerangan terhadap Umat Katolik St. Lidwina di Sleman Yogyakarta. Sekaligus melalui tulisan ini saya ingin mengklarifikasi bahwa yang benar adalah tanggal 11/2/2018 bukan 2/11/2018.
• Admin kompasiana mohon maaf, kesalahan penulisan tanggal telah diperbaiki. salam