Negara lain sudah bicara bagimana tinggal di bulan; kita di Indonesia masih bicara tentang boleh atau tidak memberi "selamat natal" kepada mereka yang bukan Islam.
"Selama puluhan tahun bahas itu terus apa tak cape"? Mahfud MD.
INDONESIA, sebuah negara Kepulauan atau Maritim yang diapit oleh dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta Indonesia juga terletak diantara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara "Seribu Pulau" ini juga merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan alam serta keberagamannya. Mulai dari budaya, suku, ras, etnis, kepercayaan, agama, dan masih banyak lagi. Tidak dipungkiri lagi, karena banyaknya keberagaman itu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, majemuk artinya terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan. Meskipun penuh dengan banyaknya keragaman dan perbedaan, tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Hal itu sama seperti semboyan negara kita, frasa yang berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu."
      Banyaknya perbedaan yang terdapat dalam diri bangsa Indonesia menambah suatu keunikan tersendiri bagi negara Indonesia. Keberagaman yang dimiliki dibentuk oleh banyaknya jumlah suku yang tinggal di wilayah Indonesia serta tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru Indonesia. Setiap suku bangsa yang mendiami suatu pulau di Indonesia memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada setiap aspek sosial dan budaya.
Namun, keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia juga dapat menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam satu kesatuan. Hal itu disebabkan karena banyaknya perbedaan dalam diri bangsa Indonesia, maka banyak pula perbedaan pendapat yang dimiliki bangsa Indonesia. Munculnya rasa egoisme terhadap daerah atau suku sendiri yang tampak ingin lebih menonjol dari suku lain dan sikap tidak mau menerima perbedaan orang lain. Hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI yang pada akhirnya memecah persatuan bangsa. Sudah banyak kejadian serupa yang terjadi di Indonesia. Bisa saja karna hal sepele dapat menyebabkan bangsa kita terpecah belah. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah menghina atau mengejek perbedaan yang dimiliki orang lain tanpa sengaja maupun sengaja. Sadarkah kita bahwa hal tersebut dapat membuat bangsa Indonesia terpecah belah?
Kenyataannya ya, bahwa kita semua tentu menyadarinya. Tapi tetap saja masih kita lakukan tanpa mengetahui dampak yang ditimbulkan. Bagaimana jika para tokoh-tokoh besar yang ikut andil dalam pemecah belah bangsa? Pada akhirnya, konfilk dan perseteruan akan terus bermunculan. Kisruh, ribut, anarkis, dan demo pasti akan terjadi. Hal inilah yang dapat membuat memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
      Â
Ada pepatah yang mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka itu, permasalahan ini dapat kita cegah sebelum akhirnya terjadi untuk yang kedua kalinya. Caranya adalah perlu adanya kesadaran diri untuk bersatu, yaitu perlu usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan antar perbedaan yang ada dimulai dari diri sendiri dan perlu adanya pengetahuan tentang prinsip kesetaraan dan kebersamaan. Sikap toleransi, dan juga saling menghormati serta menghargai antar sesama yang berbeda latar belakang dengan kita juga tidak kalah pentingnya untuk membuat bangsa Indonesia kembali bersatu seperti sedia kala. Sebenarnya cukup satu kata kunci untuk mempersatukan kembali bangsa Indonesia yang sudah terpecah belah, yaitu menghormati. Cukup kita saling menghormati satu sama lain tidak perlu memandang latar belakang yang berbeda sudah dapat mempersatukan kembali bangsa Indonesia.
      Bukankah indah melihat orang yang berbeda suku, ras, agama, dan etnis duduk bersama dan saling tersenyum satu sama lain dengan orang yang memiliki latar belakang yang berbeda juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H