Mohon tunggu...
Martini Rakasiwi
Martini Rakasiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Gedung Juang Bekasi

2 Januari 2023   10:53 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:20 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian pernah mengunjungi Museum Juang Bekasi ? kali ini aku akan mengenalkan kepada kalian sejarah Museum Gedung Juang Bekasi. Apa saja sih yang ada di dalam Museum Gedung Juang Bekasi ? Jangan sampai tertinggal.

Sejarah Museum Gedung Juang Bekasi

Gedung Juang Tambun adalah sebuah situs sejarah yang terletak di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Saat ini Gedung Juang Tambun difungsikan sebagai Museum Bekasi.

 Gedung Juang merupakan bagian dari bukti sejarah yang berada di Kabupaten Bekasi. Gedung ini dapat dikatakan sebagai saksi bisu atas perlawanan para pemuda Indonesia. 

Gedung Juang merupakan bangunan bersejarah bergaya arsitektur indis yang merupakan perpaduan gaya eropa dan china yang disebut gaya kompradori. Pada masa kemerdekaan, Gedung Juang Bekasi ini menjadi pusat komando pertahanan wilayah Republik Indonesia saat beribu kota di Yogyakarta. Gedung ini juga pernah menjadi tempat perundingan, pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Pejuang kemerdekaan Indonesia di pulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda di pulangkan ke Batavia melalui stasiun Tambun yang lintasan rel nya tepat dibelakang Gedung Juang ini.

Masa Pra Sejarah Kerangka Manusia Buni

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Masa pra sejarah kurang lebih sekitar 3000 tahun yang lalu di Bekasi ditemukan yang namanya Kerangka Manusia Buni, melainkan ditemukannya di situs segaran II-A pada 2005 oleh Puslit Arkenas. Di situs tersebut, kerangka manusia yang ditemukan relatif utuh, lengkap dengan bekal kuburnya berupa periuk, kendi, mangkuk, alat-alat logam (pisau dan parang), perhiasan (manik-manik dan gelang emas).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun