Gorontalo adalah salah satu daerah berkembang dengan sektor pendidikan yang melaju pesat. Sektor pendidikan di Gorontalo dianggap membawa dampak positif dan signifikan terhadap peningkatan ekonomi daerah, sehingga perlu perhatian serius terhadap  pembangunan sektor Pendidikan Di Gorontalo. Beberapa Kampus di Gorontalo saat ini ikut andil salam pembangunan tersebut, diantaranya yang berpengaruh besar adalah Universitas Negeri Gorontalo (UNG).Â
Ketika berbicara tentang perubahan UNG ada satu sosok perempuan tangguh dan pemberani dari UNG yang selalu mengayomi dan banyak menginspirasi, Perempuan tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Yuniarti Koniyo, M.P.. Prof. Yuniarti merupakan perempuan pertama yang menjadi Wakil Rektor bidang Administrasi Umum dan Keuangan di Universitas Terbesar di Gorontalo yaitu UNG yang berstatus BLU pada periode 2019-2023. Kepercayaan Rektor UNG terhadap Prof. Yuniarti Koniyo setelah masa kepemimpinan untuk jajaranya pada periode 2019-2023 dinilai tepat dan terbaik dalam membantu Rektor Prof. Eduart Wolok untuk menahkodai UNG. Posisi tersebut dinilai karena Prof. Yuniarti memiliki kapasitas  yang memadai di bidang administrasi dan ekonomi, dan pengalamannya dalam hal tata kelola ekonomi dan keuangan
Prof. Yuniarti Koniyo berkecimpung di dunia akademisi sudan lebih dari 29 tahun. Memulai karir dosen pada tahun 1994, menjadi salah satu saksi dan aktor perubahan UNG dan dunia pendidikan di Gorontalo. Berbagai pengalaman Prof. Yuniarti Koniyo dalam mengelola dan skill menejerial yang terasah selama mengabdi di UNG menjadi salah satu power dan keunggulan Prof. Yuniarti Koniyo.Â
Kecintaan Prof. Yuniarti atau biasa disapa Prof. Linda di dunia pendidikan mulai dituangkannya melalui proses kepemimpinannya pada tahun 2004 menjadi Ketua Jurusan DIII Pertanian ketika UNG masih bernama IKIP Negeri Gorontalo, menjabat sebagai manager Keuangan LTMPT, menjabat Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Negeri Gorontalo hingga jabatan terakhir Prof. Yuniarti saat ini yaitu Dekan Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan . Prof. Yuniarti dinilai Rektor UNG mampu mengemban tugas sebagai Warek II berdasarkan pengalaman-pengalaman dan kinerja yang telah dikerjakan oleh Prof. Yuniarti. Â
Salah satu pandangan unik Prof. Yuniarti adalah keyakinannya bahwa perempuan bukan hanya pengikut perubahan, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan. Beliau mendukung perempuan untuk terlibat dalam keputusan politik dan berperan aktif dalam memajukan lembaga . Ini adalah pandangan yang mengubah paradigma, yang umumnya perempuan sering kali dianggap hanya sebagai pengikut. Dinilai menjadi seorang Prof. Yuniarti tidaklah mudah, membutuhkan stamina fisik, mental, dan spiritual yang kuat. Dalam diri seorang Prof. Yuniarti terdapat multiidentitas, sebagai pribadi, sebagai istri, sebagai ibu dari anak-anaknya, dan juga sebagai bagian dari anggota keluarga dan civets akademika UNG dan masyarakat. Belum lagi kiprahnya di dunia kerja dan publik, karena itulah Prof. Yuniarti berpegang teguh pada ajaran islam yang memberikan wawasan tentang jati diri dan peran perempuan serta tuntunan agar bisa berhasil menjalankan peran-peran tersebut. Apalagi di era modernisasi seperti ini, era dimana manusia menggunakan potensi akalnya secara maksimal sehingga Prof. Yuniarti seringkali mendapat julukan Bunda atau mama untuk seluruh civitas akademika di Kampus UNG.
Prof. Yuniarti dinilai selalu mengambil keputusan dan kebijakan dengan pemikiran cerdasnya. Skill menyikapi proses perubahan dan modernisasi selalu dimaksimalkan dengan terus belajar oleh Prof. Yuniarti yang sering dijumpai di ruangan kerjanya sambil membaca dan menelaah dokumen. Walaupun terdengar cukup berlebihan, namun melalui proses yang telah dilalui Prof. Yuniarti dengan memberikan contoh bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk mengguncang fondasi dan mengubah arah perjalanan, menjadi sangat wajar jika Prof. Yuniarti menjadi bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin, pejuang, dan penggerak perubahan yang tidak tergantung pada batasan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H