Film pendek kedua menceritakan tentang seorang nenek yang tinggal bersama cucunya. Suatu pagi cucunya bangun dan mencari sarapan, tetapi ia tidak menemukan makanan, lalu ia bertanya pada eneknya yang sedang senam pagi namun sang nenek malah menyuruhnya untuk mencari makanan sendiri. Lalu ia pergi kesana kemari, awalnya ia menemui tetangganya dan meminjam uang, namun karena sudah banyak hutang temannya pun tidak mau memberikan pinjaman, lalu ia bertemu dengan anak anak sekolahan dan memalak mereka, namun tidak ada satupun uang yang ia dapatkan, setelah itu ketika ia berjalan ia berpapasan dengan wanita sambil membayangkan bahwa wanita itu menyukainya, namun ketika sadar dari lamunannya ia malah sedang memegangi tas wanita itu dan diteriaki maling. setelah brsembunyi karena dikejar warga ia melihat tempat jual beli barang bekas. ia pun langsung mendapatkan ide, ia langsung pulang kerumahnya sambil membawa gerobak dan mngambil semua barang yang ada dirumahnya ke dalam gerobak, salah satunya radio milik neneknya. sang nenek marah dan mengejar cucunya untuk mengambil radionya, namun ia tetap mengambil radionya bahkan neneknya juga dimasukan kedalam gerobak.
cucu sang nenek memiliki sikap yang negatif ia melakukan segala cara untuk mencari makan bahkan sampai ingin menjual neneknya. ia juga tidak sopan terhadap neneknya. namun disatu sisi ia juga memiliki sikap yang pantang menyerah dan terus mencari cara agar bisa mendapatkan uang untuk makan walaupun cara yang ia gunakan itu salah. dan juga ketika ia bertemu dengan wanita, sang wanita memiliki presepsi bahwa ia adalah orang yang jahat hanya karena ia memegangi tas sang wanita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H