Mohon tunggu...
Martin Doloksaribu
Martin Doloksaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggiat Industri

Pemikiran harus diwujudnyatakan, disebarluaskan dan diperbincangkan selama daya pikir masih dapat dimanfaatkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berpikir, Bervisi, Merubah Situasi

13 Desember 2024   18:10 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Otak kita terus melakukan aktivitas berpikir dalam keadaan tidak sadar maupun keadaan sadar. Aktivitas berpikir memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda ketika dalam keadaan tertidur dan dalam keadaan sadar. Dalam keadaan sadar, otak akan terus melakukan pemahaman dan analisis terhadap beraneka ragam informasi yang diterima dari berbagai sumber. Berpikir dalam keadaan sadar menghasilkan kesimpulan dan tindakan.

Di dalam pikiran kita bebas. Bebas dalam artian bebas memikirkan apa saja, bebas dilakukan kapan saja, bebas berpikir dimana saja. Bebas mau berpikir hal-hal yang simpel, hal-hal yang jangka pendek, atau hal-hal yang bersifat jangka panjang dan rumit. Perkara yang jangka Panjang dan rumit seperti harapan, cita-cita atau mimpi-mimpi setahun kedepan atau sepuluh tahun kedepan. Bebas, tidak ada larangan untuk mikirin perkara-perkara tersebut. Hanya diri kita sendiri yang dapat menjadi hambatan untuk berpikir.

Salah satu buah dari pemikiran yang jangka panjang yang dapat berdampak bagi banyak orang adalah visi. Visi dapat diartikan sebagai gambaran keadaan ideal yang ingin dicapai di masa depan. Gambaran yang belum berwujud. Oleh karena itu memerlukan daya imajinasi yang tinggi. Gambaran yang ideal yang dipengaruhi oleh gambaran nyata yang dilihat pada masa kini. Daya penciptaan gambaran tersebut berbeda-beda tiap orang walaupun  hidup dalam lingkungan yang sama dan periode yang sama. Dan bisa jadi orang lain tidak dapat memahami visi tersebut dan mengganggap visi tersebut hal yang tidak mungkin diwujudkan. Namun bagi orang yang memilikinya, visi dapat menjadi panduan hidup sehingga dengan yakin akan berjuang mewujudkannya.

Visi pribadi seseorang dapat menjadi menjadi visi bagi orang lain atau visi kelompok tertentu. Visi yang dimiliki oleh seseorang mampu menghasilkan tidak hanya gerakan perorangan tapi gerakan sebuah kelompok. Ini merupakan hal ajaib dari sebuah pandangan yang tak berwujud. Visi tersebut tidak menjalar dengan sendirinya namun perlu diupayakan oleh orang itu sendiri. Keyakinan akan sebuah visi mendorong pemilik untuk membagikan dan terus bergerak untuk mewujudkannya.

Salah satu visi yang mempengaruhi sampai tingkat dunia adalah Revolusi Industri. Gambaran proses produksi akan menggunakan berbagai mesin merupakan gambaran yang aneh pada zamannya. Pada masa sebelum Revolusi Industri terwujud, orang-orang akan menganggap hal tersebut mustahil. Apalagi Revolusi Industri didorong oleh perkembangan sains yang sangat bertentangan dengan pemikiran-pemikiran agamawi. Pada zaman itu, masyarakat lebih percaya dan tunduk kepada urusan agama. Namun para pemikir-pemikir memiliki gambaran yang kuat dan keyakinan bahwa Revolusi Industri menjadi jawaban atas permasalah pada saat itu yaitu untuk menghasilkan produk secara massal dalam waktu yang singkat. Revolusi Industri juga didukung oleh faktor lain seperti ketersediaan bahan baku, modal dan perkembangan pesat ilmu pengetahuan.

Hal yang serupa terjadi pada visi kebebasan dari penjajahan. Visi ini sudah didapat oleh Bapak Ir. Soekarno dan para bapak bangsa lainnya. Para bapak bangsa memiliki gambaran bangsa Indonesia yang merdeka; bangsa yang dapat menentukan nasibnya sendiri. Bangsa yang tidak diatur oleh penjajah. Gambaran tersebut muncul pada saat bangsa Indonesia dalam masa penjajahan dan dalam kondisi yang serba terbatas. Mimpi tersebut dapat dipandang sebagai omong kosong oleh beberapa orang ketika visi itu disampaikan pada masa itu. Ada kelompok yang menilai mimpi tersebut sulit diwujudkan pada masa itu dan hanya buang-buang energi dan waktu. Namun jika tidak ada orang-orang yang memiliki visi dan keyakinan akan visi itu sebagai jawaban atas permasalahan pada masa itu maka visi tersebut dapat hilang begitu saja dan proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak pernah terjadi. Namun Bapak Ir. Soekarno dkk begitu jelas melihat gambaran tersebut sehingga menumbuhkan kemauan yang kuat untuk mewujudkannya bahkan dengan mengorbankan keselamatan diri sendiri.

Kondisi ideal tidak akan pernah sepenuhnya terwujud. Seperti Revolusi Industri, ketika pada masa itu banyak mesin-mesin produksi dibuat maka ada visi selanjutnya yang saat itu bisa dibilang tidak mungkin diwujudkan. Seperti visi kebebasan dari penjajahan, setelah kebebasan atau kemerdekaan terwujud maka visi tidak berhenti sampai disitu. Gambaran ideal akan terus berlanjut seperti bangsa yang mandiri dan berdaya saing. Mimpi bangsa Indonesia memiliki daya saing dengan negara maju. Mimpi akan terus berlanjut oleh generasi selanjutnya dan diwujudkan oleh generasi-generasi berikutnya. Tidak akan pernah berakhir.

Amerika memiliki manifesto American Dream. Gagasan tersebut memiliki kekuatan yang besar sehingga memberikan kontribusi positif pada kondisi ekonomi AS. Gagasan American Dream sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi AS pasca-Perang Dunia II sekaligus mengantarkan negara tersebut menjadi negara adidaya secara global. Gagasan memiliki pengaruh yang besar dan memberikan keyakinan sehingga dapat melahirkan hal-hal yang konkret. Salah satu gagasannya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar impiannya dengan perjuangan.

Indonesia juga memiliki manifesto Indonesian Dream versinya sendiri. Manifesto tersebut dicatat pada Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Republik Indonesia. Pasal tersebut menyebutkan setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia, setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dsb. Pasal tersebut menyebutkan berbagai hak individu yang harus disediakan oleh negara.

Indonesian Dream mirip dengan American Dream. Manifesto tersebut memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mengejar mimpinya. Dalam rangka memwujudkan mimpi tersebut, tidak bisa dikerjakan oleh satu orang pemimpin atau satu golongan saja atau satu kelompok tertentu saja. Pemimpin harus menularkan visi dan keyakinan akan visi tersebut kepada orang-orang yang membantunya; menyakini bahwa hal tersebut merupakan jawaban dari permasalahan saat ini dan masa depan. Mempengaruhi orang lain untuk rela memberikan waktu dan tenaga mewujudkan visi tersebut. Visi Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur yang digelorakan oleh Bung Karno tidak berhenti sampai mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan. Visi tersebut berlanjut dan masih perlu diperjuangkan di Indonesia.

Perwujudan manifesto Indonesian Dream tidak hanya berdampak bagi negara sendiri namun mampu memberikan pengaruh pada dinamika situasi global. Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dapat memberikan mempengaruhi pikiran pemimpin bangsa lain dan memberikan keyakinan bagi rakyatnya untuk mewujudkan manifesto tersebut pada negaranya. Semua berawal dari pemikiran-pemikiran yang tidak berwujud, bebas, di luar rasionalitas, namun memberikan keyakinan bagi yang yang memilikinya.
 
Semua berawal dari pikiran kita. Kita bebas dalam pikiran kita. Fungsi otak mampu mengolah, menangkap atau melahirkan visi yang mampu memberikan jawaban bagi permasalahan banyak orang. Gambaran masa depan yang merupakan jawaban bagi permasalahan banyak orang.  Kita harus menggunakan kapasitas tersebut sebaik dan semaksimal mungkin. Investasikan isi otak kita dengan hal-hal yang dapat mendorong kita pada situasi menangkap visi. Visi besar dapat lahir dari pikiran-pikiran kita. Berani bermimipi untuk menwujudkan mimpi-mimpi yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun