Mohon tunggu...
Martina Evi
Martina Evi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Coffee addict.

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Goreng Menjadi Penyebab "Permusuhan" Dalam Keluarga

26 Januari 2022   02:16 Diperbarui: 26 Januari 2022   03:11 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejak 19 Januari 2022 kebijakan satu harga untuk minyak goreng yaitu seharga Rp 14.000 per liter untuk semua kemasan mulai dari 1 Liter, 2 Liter hingga 25 Liter bisa dibeli di sejumlah Minimarket, Supermarket maupun E-commerce. Ditetapkannya satu harga minyak goreng membuat stok di minimarket ludes terjual. Walaupun ada ketentuan dalam membeli minyak goreng yaitu dibatasi maksimal pembelian hanya 2 Liter untuk menghindari adanya penimbunan maupun pembelian dalam jumlah banyak.

Syarat ketentuan tersebut hanya menjadi angin lalu pada sejumlah masyarakat. Salah satunya yaitu sifat "Panic Buying". Karena takut tidak mendapatkan minyak kemasan premium dengan harga murah yang terdapat di minimarket ataupun supermarket banyak sejumlah masyarakat dengan caranya sendiri seperti yang terjadi saat ini dan viral di media sosial yaitu dengan membawa anggota keluarganya untuk ikut mengantri pembelian minyak goreng seakan-akan tidak mengenal satu sama lain dan saling bermusuhan untuk membeli minyak tersebut.

Hal tersebut menjadi perhatian dimana seharusnya kita tidak boleh mengulangi sifat "Panic Buying" yang sebelumnya terjadi pada awal masa pandemi kini terjadi pada minyak goreng. Kejadian itu juga menjadi salah satu penyebab kosongnya stok minyak di minimarket.

Padahal kebijakan satu harga sampai 6 bulan kedepan dan pemerintah menyediakan sebanyak 1,5 miliar liter selama enam bulan atau 250 juta liter untuk setiap bulannya.

Kenaikan harga minyak goreng dan kelangkaanya seperti melihat pada masa awal pandemi dimana alat kesehatan seperti masker dan lainnya mengalami kelangkaan dan harga yang meroket. Begitu pula dengan vitamin hingga susu diserbu oleh masyarakat.

Berbicara kenaikan harga apakah ada hubungan kenaikan harga minyak goreng dengan inflasi?

Sebelumnya apa itu inflasi? Inflasi merupakan meningkatnya harga-harga secara umum dan terjadi secara terus-menerus. Dikatakan inflasi apabila kenaikan harga tersebut terjadi secara meluas atau menyebabkan kenaikan pada barang lainnya. Jika hanya terjadi pada satu atau dua barang saja belum bisa dikatakan inflasi. Terdapat hal-hal yang dapat mengacu jika terjadinya inflasi, yaitu:

  • Adanya kecenderungan harga untuk meningkat.
  • Kenaikan harga terjadi secara terus-menerus.
  • Kenaikan harga bersifat umum dimana kenaikan tersebut tidak hanya pada satu atau beberapa barang, namun pada barang secara umum.

Terjadinya inflasi yaitu dikarenakan meningkatnya jumlah permintaan barang sehingga terjadi kelangkaan barang atau jasa yang menyebabkan harga naik, seperti pada saat mau hari raya atau hari besar bahan makanan mengalami kenaikan hal tersebut sudah menjadi hal umum. Meningkatnya biaya produksi seperti kenaikan harga bahan baku. Kemudian peredaran uang yang tinggi maka kenaikan harga barang juga sebanding dengan tingkat jumlah uang tersebut.

Kenaikan harga pada minyak goreng termasuk dalam inflasi yang terjadi secara umum dan dapat dikendalikan. Justru kenaikan inflasi lebih besar karena adanya peningkatan permintaan ketika perekonomian mulai pulih dilihat saat ini aktivitas mobilitas yang meningkat. Berbeda halnya dengan pada masa pandemi dimana seluruh dunia mengalaminya dan kelangkaan pada alat kesehatan seperti masker dll, dikarenakan seluruh orang membutuhkan dengan persediaan yang tidak mumpuni dan ketidak siapan untuk produksi.

Dampak dari kenaikan harga dapat memperendah daya beli masyarakat karena harga yang tinggi. Selain itu juga berdampak bagi penjual yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama, akibat dari harga tersebut produk yang dijual pun naik. Bagaimana cara mengatasi inflasi tersebut? Seperti saat ini kebijakan pemerintah dengan menetapkan satu harga minyak goreng yaitu Rp 14.000 per liter selama 6 bulan kedepan agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini. Sebagai masyarakat apa yang harus dilakukan? Yaitu jangan panik dan jangan berlebihan dalam membeli (Stop Panic Buying). Dan yang pasti jangan sampai adanya kecurangan seperti adanya penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan.

Jadi jangan sampai bermusuhan karena minyak goreng. Tetaplah menjadi konsumen yang bijak. Stay safe jangan sampai akibat "Panic Buying" melupakan protokol kesehatan. Semoga harga minyak goreng kedepannya bisa terkendali kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun