Dalam beberapa tahun ini, banyak masyarakat yang menggaungkan mengenai kesehatan mental. Kesehatan mental itu merupakan hak asasi manusia yang mendasar. Berperan penting dalam proses pengembangan pribadi, komunitas dan sosial serta ekonomi. Mengutip dari laman website World Health Organization (WHO), Kesehatan mental adalah kondisi ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi kesehatan mental, antara lain : aspek psikologis, emosional dan sosial.Â
Kesehatan mental berdasarkan aspek sosial dapat mempengaruhi masyarakat baik individu maupun kelompok. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dalam masyarakat seperti kemiskinan, gender, usia, konflik, bencana, Â keluarga, dan lingkungan sosial. Sehingga, kesehatan mental juga tidak bisa lepas dari aspek-aspek kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Notosoedirjo dan Latipun (2005) mengemukakan lingkungan sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan mental. (https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/kesehatan-mental/kesehatan-mental-berdasarkan-pengaruh-aspek-sosial/43610650?page=2)
Ditengah lingkungan masyarakat Indonesia yang beragam, perbedaan budaya mempunyai beragam implikasi terhadap praktik kesehatan mental, mulai dari cara masyarakat memandang kesehatan dan penyakit, pola pencarian pengobatan, sifat hubungan terapeutik, serta isu rasisme dan diskriminasi (mengutip dari laman https://www-ncbi-nlm-nih gov.translate.goog/pmc/articles/PMC6018386/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc).Â
Mengapa kesehatan mental  seseorang sangat penting dibahas sebagai salah satu isu kontemporer yang dewasa ini banyak dibicarakan ditengah kehidupan masyarakat Indonesia? Hal ini dikarenakan seseorang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam setiap tahap kehidupan, kesehatan mental penting untuk terus dijaga, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Saat kesehatan mental terjaga, seseorang akan lebih mudah dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.  Kita tidak bisa mengabaikan ancaman yang timbul dari masalah kesehatan mental ini karena dapat berdampak luas kedalam lini kehidupan manusia bermasyarakat. Boleh dikatakan bahwa masalah kesehatan mental dapat memicu perpecahan keharmonisan kehidupan sehari-hari jika tidak mendapat perhatian khusus dari Pemerintah.Â
Beberapa sumber menyebutkan beberapa bentuk gangguan kesehatan mental secara umum, antara lain :
1. Gangguan kecemasan
Orang dengan masalah kecemasan akan memberikan respons terhadap sesuatu secara berlebihan. Berlebihan ini lebih ke arah negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran, hingga hal-hal lain yang mungkin berhubungan kepada kematian. Gangguan kecemasan termasuk gangguan yang paling umum dirasakan oleh penderita penyakit mental.
2. Gangguan mood
Gangguan tentang suasana hati ini bisa melibatkan perasaan dalam tempo yang sangat panjang. Perasaan yang muncul bisa terlalu sedih atau juga terlalu bahagia. Gangguan mood yang paling umum dirasakan adalah depresi, bipolar, dan siklotimik.
3. Gangguan psikotik
Penyakit mental ini melibatkan kesadaran yang terganggu. Gejala yang paling sering muncul adalah halusinasi dan delusi. Seseorang bisa seolah-olah melihat objek, suara, atau orang lain yang padahal itu sama sekali tidak ada.
4. Skizofrenia
Gangguan skizofrenia termasuk ke dalam gangguan psikotik yang membuat orang seperti melihat atau merasakan sesuatu. Saat mengidap gangguan skizofrenia, seseorang sulit membedakan mana kehidupan yang nyata dan mimpi.
5. Gangguan makan
Gangguan makan termasuk ke dalam salah satu penyakit mental karena berurusan dengan psikologi dari seseorang. Orang yang mengalami gangguan ini bisa merasa harus atau tidak harus mengonsumsi sebuah makanan.Â
Gangguan makan bisa membuat orang bisa mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak hingga menjadi kelebihan berat badan. Bisa juga menjadi enggan makan hingga memuntahkan kembali makanan yang sudah dimasukkan.