Alkisah seorang pemuda, perjaka ting ting
Berkulit coklat dan berbadan ceking
Ia ingin seperti tetangganya yang bekerja di kantor belasting
Bekerja dibalik meja, berdasi, perlente bak orang penting
Demi mewujudkan cita-cita, ia sampai belajar ke negara asing
Singkat cerita, pulanglah ia ke Jakarta dengan membawa tas jinjing
Lamar sana lamar sini, nasibnya terombang ambing
Saking sulitnya dapat kerja, semangatnya jadi terpelanting
Suatu ketika dia diterima bekerja sebagai seorang marketing
Ia terpaksa karena orang disekitarnya mulai bergunjing
Bising
Ternyata kerja marketing bukan seperti orang mancing
Duduk diam ikan nyangkut dipancing
Kerja marketing harus lompat sana lompat sini seperti bajing
Sabar menghadapi omongan orang yang tajam seperti gunting
Pernah ia mengetuk pintu rumah eh, malah disangka maling
Oh, kerasnya hidup sampai tulang pun harus dibanting
Bertahun kemudian uang datang bergerincing
Bukan karena ia sedang bermain gambling
Tapi masa-masa sukses dirinya mulai berdenting
Ini semua karena kegigihannya sungguh tiada tanding
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H