Menjadi  istri seorang perwira militer kerajaan di jaman itu tentunya bangga,  dengan latar belakang keluarga yang sangat jelas dimana mulai dari kakek dan ayahnya banyak terlibat dalam istana raja.  Bahkan kakeknya adalah salah satu dari 30 pahlawan yang sangat berjasa bagi kerajaan.Â
Tentunya membuat Batsyeba sangat berhati hati dalam bertindak dan bersikap, karena harus menjaga nama baik suaminya bahkan seluruh koleganya. Kecantikan dan penampilannya selalu menjadi pusat perhatian seluruh rakyat, selaku istri pejabat militer kerajaan, dia harus tampil anggun dan berwibawa  di tambah dengan perawatan kecantikan serta fasilitas di dalam rumah yang telah tersedia. Kata orang perempuan kalau cantik tidak perlu di publikasikan karena sudah cantik, demikian dengan Batsyeba istri Uria pemimpin pasukan garda terdepan yang dilatih untuk pertempuran terbuka dan pantang pulang sebelum menang.
Bagi Batsyeba ditinggal suami itu biasa, karena dia tahu suaminya sedang pergi untuk tugas kerajaan yaitu berperang melawan musuh musuh kerajaan kadang dengan waktu yang lama, ini tidak menjadi alasan untuk berselingkuh, walaupun waktu itu dia belum mempunyai keturunan.
Rumahnya berdekatan dengan istana Raja Daud, jadi selama suaminya pergi berperang tentu dia dalam pengawasan istana. Dan ini berlaku juga bagi seluruh istri prajurit pada waktu itu karena mereka harus hidup dalam kekudusan agar para prajurit saat berperang bisa menang.
Suatu senja saat Raja Daud berjalan jalan diatas sotoh rumahnya, dia melihat Batsyeba sedang mandi, timbul hasrat seksualnya, padahal waktu itu para prajurit sedang berperang, dan seharusnya Raja ada di medan perang Bersama Panglima Yoab. Kenyamanan telah membuat hati nurani Raja mati, dengan kekuasaan Raja dapat mengambil apa yang dia mau walaupun itu istri orang. Perilaku para penguasa ini seringkali kita lihat didunia nyata, mengapa demikian karena mereka yang menciptakan aturan dan dalil untuk yang tidak berdaya.  Kisah cinta Daud dan Batsyeba  berbuah kehamilan, orang pasti bertanya tanya mengapa perut Batsyeba semakin membesar sedangkan suaminya ada di medan perang.
Untuk menutup segala perbuatan jahat Raja, dipanggillah Uria dari medan perang  ditawari hidangan dan minuman serta kesempatan tidur Bersama istrinya, tapi apa jawab Uria " Panglima dan para prajurit sedang berperang masa aku harus bersenang senang disini".
Raja terdiam dan memikirkan rencana lain yaitu mengirim surat kepada Yoab agar Uria ditempatkan di garda depan dan jangan di bantu biarkan dia sendiri melawan musuh yang gagah perkasa. Surat itu di bawa oleh Uria dan diserahkan kepada Yoab, diperintahkanlah Uria seperti isi dalam surat itu sampai dia tewas di medan pertempuran.
Sungguh ironis ternyata kecantikan, humble, komunikatif serta paras yang ayu sering menjebak para Penguasa dan mereka yang mempunyai uang untuk dapat membeli apa saja yang mereka inginkan, hati nurani mati dan pada akhirnya menjurus kepada tindakan kriminal , menghilangkan barang bukti dan berkonspirasi tingkat tinggi agar nama mereka tetap bersih dari kejahatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H