Mohon tunggu...
Marthince
Marthince Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teruslah melangkah, meski langkahmu terasa berat. Kegigihanmu akan membawa cahaya di ujung perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setitik Harapan

24 Mei 2024   17:17 Diperbarui: 24 Mei 2024   17:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kelamnya malam tanpa bintang,Di bawah langit yang membisu dingin,Ada setitik harapan yang berkilau terang,Menari di sudut hati yang sunyi.

Walau badai menghantam tiada henti,Dan gelombang memukul impian tak bertepi,Setitik harapan itu tetap menyala,Mengusir kelam, membawa cahaya.

Dalam luka dan derita yang menggurat jiwa,Dalam setiap tetes air mata yang jatuh hampa,Harapan itu tetap bersemayam,Memberi kekuatan, menggenggam angan.

Meski jalan panjang penuh liku,Dan cobaan datang tanpa jemu,Setitik harapan tak pernah pudar,Seperti pelita di tengah gelap yang sukar.

Mari genggam erat setitik harapan itu,Jadikan pegangan di setiap langkah baru,Karena dalam setitik harapan yang tulus,Tersembunyi kekuatan untuk terus melangkah, tak putus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun