Di kelamnya malam tanpa bintang,Di bawah langit yang membisu dingin,Ada setitik harapan yang berkilau terang,Menari di sudut hati yang sunyi.
Walau badai menghantam tiada henti,Dan gelombang memukul impian tak bertepi,Setitik harapan itu tetap menyala,Mengusir kelam, membawa cahaya.
Dalam luka dan derita yang menggurat jiwa,Dalam setiap tetes air mata yang jatuh hampa,Harapan itu tetap bersemayam,Memberi kekuatan, menggenggam angan.
Meski jalan panjang penuh liku,Dan cobaan datang tanpa jemu,Setitik harapan tak pernah pudar,Seperti pelita di tengah gelap yang sukar.
Mari genggam erat setitik harapan itu,Jadikan pegangan di setiap langkah baru,Karena dalam setitik harapan yang tulus,Tersembunyi kekuatan untuk terus melangkah, tak putus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H