Mohon tunggu...
Marthince
Marthince Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teruslah melangkah, meski langkahmu terasa berat. Kegigihanmu akan membawa cahaya di ujung perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hamparan Hati

24 Januari 2024   07:05 Diperbarui: 24 Januari 2024   07:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hamparan hati, bening senyum mekar, Rona cinta memancar, bak bunga yang merekah. Lirih bisikan, serasa angin berbisik lembut, Mengukir cerita, dalam peluk asmara yang tulus.

Dalam redup senja, hati berseru riang, Seolah bintang-bintang menari dalam relung. Setiap denyut, mengalun syair asmara, Menyatu dalam hamparan hati yang damai

Namun, dalam bayang malam yang sunyi, Terhampar luka, seakan gelombang pilu. Hati ini, bagai lautan yang terus berayun, Menyimpan cerita, dalam gelap yang sunyi.

Hamparan hati, puisi tak pernah selesai, Setiap detik membawa arti yang berbeda. Cinta dan luka, berdansa dalam ritme waktu, Mengukir kisah, dalam hamparan hati yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun