Halo, readers! Selamat datang dalam blog saya. Perkenalkan saya Marthia Nilasari mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta Jurusan Perhotelan. Ini merupakan wadah bagi tulisan saya untuk membagikan beberapa pengalaman maupun pengetahuan yang telah saya dapatkan, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman ya!Â
Keindahan Pulau Lombok memang tidak dapat diungkapkan dengan kata- kata. Saat saya berada di pulau ini, saya berkunjung ke suatu desa yang sangat menarik perhatian saya untuk mengetahuinya lebih dalam lagi. Nama desa ini ialah Desa Sade. Salah satu dusun di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Desa Sade masih menyimpan adat istiadat dan kebudayaan Suku Sasak, sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang tertarik dengan keunikannya.
Dikarenakan keunikannya serta dihuni oleh Suku Sasak yang merupakan penduduk asli Pulau Lombok, Desa Sade ditetapkan sebagai desa wisata oleh dinas pariwisata. Walaupun desa ini sudah banyak menerima program dari pemerintah, tetapi mereka tetap mempertahankan keaslian desa tersebut sehingga suasana perkampungan asli pribumi Lombok masih dapat kita rasakan saat berkunjung.
Hal lain yang membuat saya begitu kagum dengan desa ini ialah keramah tamahannya. Begitu sampai di tempat parkir, kalian akan langsung dihampiri dan disambut dengan ramah oleh para pemuda ataupun local guide. Hal ini menunjukkan mereka sangat siap menerima wisatawan dan dapat menjadi poin plus bagi wisatawan untuk kembali berkunjung di lain hari.
Selain sangat menjaga adat istiadat, Suku Sasak juga dekat dengan alam sehingga bangunan rumah atau biasa disebut dengan "Bale" oleh Suku Sasak juga berbahan dasar alam. Seperti atapnya yang terbuat dari ilalang yang dikeringkan, dindingnya terbuat dari anyaman bambu serta lantainya yang langsung beralaskan tanah liat. Kemudian, pintu yang berada di Bale juga di desain rendah agar setiap tamu yang datang berkunjung dapat menghormati pemilik rumah dengan memasuki rumah sambil menunduk.
Di dalam Bale, terdiri dari Bale Luar dan Bale Dalam. Bale Luar digunakan untuk menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur bagi para laki-laki, sedangkan bale dalam digunakan sebagai tempat tidur perempuan dan juga tempat untuk melahirkan. Sebelum mencapai bale dalam, kita diharuskan menaiki 3 anak tangga yang memiliki filosofi kehidupan yaitu dilahirkan, berkembang, dan meninggal.
Keunikan yang lain terdapat dalam perawatan bale. Suku Sasak menggunakan kotoran kerbau untuk mengepel karena mereka percaya dapat membuat lantai menjadi kesat, terhindar dari lalat dan nyamuk, serta membuat rumah menjadi dingin dikala kemarau dan hangat dikala musim penghujan. Dan untuk atap, mereka mengadakan penggantian ilalang kering sekitar 5-15 tahun sekali tergantung kerapatan pemasangan. Karena semakin rapat, atap bale akan semakin awet.
Di desa ini juga terdapat satu tradisi unik yang masih dipertahankan, yaitu kawin culik. Tradisi Desa Sade dimana si pria menculik si gadis yang ia sukai dari rumahnya dan tidak boleh diketahui oleh orang tuanya. Setelah si pria mengungkapkan isi hatinya kepada keluarga si gadis, maka barulah diadakan pernikahan dengan membawa si gadis kembali ke rumahnya yang disebut 'nyokolan'. Kemudian mereka akan menempati sebuah rumah kecil bernama 'bali kodong' untuk bulan madu mereka.
Selain keunikan dari Desa Sade ini, kalian juga dapat belajar cara menenun kain khas Lombok yang langsung diajarkan oleh ahlinya. Dan jika beruntung, kalian dapat menyaksikan berbagai pertunjukan tradisional ataupun upacara adat  pada hari-hari tertentu. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat ya! Dan juga sebagai referensi jika kalian ingin berkunjung ke Pulau Lombok. Terima Kasih..