Mohon tunggu...
Reni Marthauli
Reni Marthauli Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga Yang Suka Membaca dan Menulis

Simple Woman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Happy New Years

31 Desember 2011   17:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang detik-detik tahun baru tinggal beberapa jam lagi. Cuaca yang mendung tidak menghalangi beberapa pedagang pelengkap tahun baru untuk mengais rejeki. Ya..mudah-mudahan semua pedagang bisa meraup keuntungan dari moment pergantian tahun baru ini. Tak ada acara yang special buatku di tahun baru ini, Cuma merenung untuk perbaikan di tahun baru.

Perayaan pergantian tahun yang selalu identik dengan petasan dan kembang api menjadi moment yang berkesan. Kegembiraan yang terpancar oleh rasa syukur kitaatas nikmat yang telah Allah berikan untuk kita semua. Tahun baru kali ini tidak seindah tahun-tahun sebelumnya ketika saya masih kecil, dimana keluarga nenek dari bapak berkumpul dari mulai anak yang tertua sampai yang bungsu, kebahagiaan tersendiri juga buat nenek bisa berkumpul bersama anak,menantu dan cucu.

Jauh-jauh hari nenek sudah bikin kue tradisional bikinannya sendiri, ada kembang goyang, kue sagon dll, moment tahun baru dikeluarga kami seperti hari raya keadaannya, dimana anggota keluarga kami berkumpul merayakan tahun baru di rumah, nenek merupakan keluarga besar, anaknya berjumlah tujuh orang dan cucu duapuluh satu orang, kebayangkan ramainya.

Senda dan gurau serta cerita dari family menambah berkesannya suasana, ketika menjelang jam 12 malam, ketika diantara kami ada yang sudah tertidur, mereka di bangunkan untuk berdo’a bersama dan mengakui kesalahan masing-masing, waktu itu tiba-tiba celetukan dari paman saya atas pengakuan dosanya yang telah mengambil uang dari saku celana kakek.

Tradisi kakek untuk berkumpul di malam tahun baru membuat saya kagum, sebagai perenungan, instrospeksi diri untuk menuju perbaikan di tahun mendatang, tetapi suasana kali ini lai, setelah anak dan cucunya pada mencar dan sibuk ngurusin keluarganya masing-masing, walau kunjungan ke rumah nenek masih berjalan tapi kita sering tidak berbarengan karena suatu hal.

But….tak masalah yang penting kita tidak putus komunikasi, saya rindu suasana itu andai waktu bisa mundur lagi, aagghhh….mna mungkin. Sekarang kami merayakan tahun baru hanya dengan tante dan sepupu yang dekat rumahnya dengan kami, hanya untuk sekedar barbeque, baker jagung, nyalain kembang api dan tiup terompet di halaman rumah. HAPPY NEW YEARS….***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun