Seperti yang kita ketahui, tumbuhan memiliki jenis yang sangat beragam. Masing-masing jenis tumbuhan tersebut memiliki karakteristik khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mengelompokkan dan membantu proses identifikasi tanaman.
Salah satu pengelompokan tanaman adalah berbunga dan tidak berbunga. Tumbuhan berbunga (Angiospermae) dapat dikelompokkan kembali berdasarkan karakteristik biji yang dimiliki dan disimpan di dalam bakal buah dan bakal biji bunga. Secara umum, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
Apa itu monokotil dan dikotil?
Monokotil adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan tumbuhan yang memiliki biji dengan satu buah keping biji (kotiledon) atau daun embrionik biji, sementara
Dikotil adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan tumbuhan yang memiliki biji dengan dua buah keping biji (kotiledon) atau daun embrionik biji.
Selain keping biji, bagian tumbuhan lain seperti bunga dan struktur daun juga digunakan untuk membedakan kelompok monokotil dan dikotil (Urry et al., 2016).
Perlu diingat bahwa yang menjadi pembeda utama monokotil dan dikotil adalah bagian kotiledon (keping biji atau daun lembaga), bukan jumlah biji. Kotiledon merupakan daun pertama yang muncul ketika biji mulai berkecambah.Â
Apa hubungan Liliopsida dan Magnoliopsida dengan monokotil dan dikotil?
Magnoliopsida dan Liliopsida merupakan nama kelas yang digunakan untuk merujuk pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan pada sistem taksonomi Cronquist dan sistem Takhtajan, namun terdapat perbedaan dalam dua sistem tersebut. Artikel ini akan membahas penggunaan Magnoliopsida dan Liliopsida menurut sistem Cronquist.
Liliopsida merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menggantikan istilah monokotil. Liliopsida meliputi tumbuhan berbunga yang masuk ke dalam klasifikasi monokotiledon atau monocotyledoneae pada sistem taksonomi tumbuhan.
Kelas Liliopsida terdiri dari tumbuhan monokotil yang sebagian besar diklasifikasikan sebagai tumbuhan herba yang tidak berkayu dan tidak mengalami pertumbuhan sekunder karena tidak memiliki kambium. Hanya terdapat sedikit tumbuhan Liliopsida yang berkayu (Sriyati, 2009). Sesuai dengan sistem taksonomi Conqruist (1981), Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili, dan sekitar 50.000 spesies.
Berikut ini karakteristik umum liliopsida atau monokotil menurut Urry et al. (2016):
- Memiliki satu kotiledon keping biji
- Tulang daun umumnya sejajar
- Jaringan vaskuler tersebar pada batang
- Sistem akar umumnya serabut (tidak memiliki akar utama)
- Organ bunga umumnya berjumlah kelipatan tiga
Magnoliopsida merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menggantikan istilah dikotil. Magnoliopsida meliputi tumbuhan berbunga yang masuk ke dalam klasifikasi dikotiledon atau dicotyledoneae