Mohon tunggu...
Martha Pratana
Martha Pratana Mohon Tunggu... lainnya -

Menjadi ibu dan menjadi istri dan menjadi diri sendiri (menyunting, menerjemahkan, menulis, memasak, makan-makan, kumpul-kumpul, dan jalan-jalan)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perempuan Pahlawan

26 Maret 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat lalu suami saya harus pergi ke Singapura untuk sesuatu urusan. Setelah berada di dalam pesawat, dia terlibat pembicaraan dengan seorang perempuan, yang ternyata adalah seorang TKW. Perempuan ini hendak bekerja di Hong Kong.

Suami saya bercerita bahwa perempuan ini sama sekali buta soal penerbangannya ke Hong Kong. Dia tidak tahu bahwa dia harus transit di Singapura, lalu harus segera melanjutkan perjalanannya ke Hong Kong. Dia juga sehari sebelumnya sempat pulang balik Banyuwangi - Surabaya akibat salah jadwal keberangkatan.

Saya terharu mendengarkan cerita perempuan itu. Dia harus meninggalkan rumah dan keluarganya dan terbang jauh ke bagian dunia lain yang sama sekali berbeda dalam semua aspek dengan dunia yang biasa ditinggalinya. Dia Nantinya dia harus bisa beradaptasi agar bisa menyintas.

Saya membayangkan, apa yang dirasakannya selama di dalam perjalanan? Apakah dia takut? Yang pasti, dia harus melupakan perasaannya dia sendiri sehubungan dengan berpisah dengan keluarganya: suaminya, anak-anaknya, orangtuanya ...

Untuk apa semuanya itu? Untuk kesejahteraan keluarganya, tentunya!

Perempuan seperti dia banyak sekali jumlahnya di Indonesia. Perempuan hebat yang tawakal dan kuat berjuang. Perempuan yang tak takut meninggalkan zona nyamannya demi sebuah kehidupan yang dianggapnya bisa lebih baik, bukan saja buat dirinya sendiri tetapi juga untuk seluruh keluarganya.  Seandainya saya menjadi dia, belum tentu saya berani melakukan hal yang sama: meninggalkan familiaritas menuju sebuah hutan asing.

Saya turut berdoa, semoga perempuan ini sukses. Semoga dia mendapatkan majikan yang baik dan bukan tukang aniaya.

(cerita tentang perempuan pahlawan ini ada di sini:

http://www.milagrofonte.com/2015/03/sebuah-rencana-yang-saya-tidak-tahu.html   )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun