Mohon tunggu...
Martenz Vandreva
Martenz Vandreva Mohon Tunggu... -

Mencoba menulis yang baik dan bermanfaat..

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Meredupnya Dunia Futsal di Ibukota

9 Oktober 2016   20:23 Diperbarui: 9 Oktober 2016   20:29 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Demam olah raga Futsal di Jakarta dimulai sekitar tahun 2008, pada saat itu kepopuleran olah raga yang satu ini memang sangat terasa sekali..Hampir di setiap sudut kota Jakarta akan mudah kita jumpai lapangan Futsal.

Tentu saja sebagai negara dengan mayoritas masyarakatnya yang sangat menyukai sepak bola, olah raga Futsal menjadi idola baru masyarakat Ibukota untuk menyalurkan hoby menendang si kulit bundar. Hampir semua golongan masyarakat menggemari dan ikut bermain Futsal, apalagi memang olah raga yang satu ini sangatlah merakyat sekali..yang dibutuhkan untuk ikut bermain Futsal pun sangat sederhana sekali, hanya sepatu futsal dan baju kaos biasa dan sebuah bola yang biasanya pun sudah disediakan oleh pengelola lapangan maka semua bisa having fun bersama-sama.

Bagi para pebisnis, berkembangnya olah raga Futsal pun menjadi suatu hal yang patut dicoba..Di Jakarta saja, hampir semua jenis lapangan Futsal dari yang mulai paling elit sampai yang kelas paling rendah, semua ada..

Akan tetapi dua atau tiga tahun belakangan ini, dunia Futsal tampaknya mulai meredup..satu persatu Lapangan Futsal mulai gulung tikar, ada lapangan yang benar-benar dibongkar total dan ada pula yang dibiarkan berdebu dan tak terawat..

Saya sendiri kurang mengetahui mengapa masyarakat Ibukota mulai meninggalkan Futsal, karena alternatif olahraga lain praktis tidak ada..ada demam lari pagi dan marathon tapi itu pun tidak setiap minggu ada event, dan yang jelas tidak mungkin masyarakat tiba-tiba pindah jadi main Golf misalnya..

Bisa jadi tipikal olahraga Futsal yang identik dengan lari sprint pendek dan cepat membikin stamina pemainnya terkuras habis, bahkan ada beberapa orang yang menganggap Futsal lebih berat daripada sepak bola di lapangan..

Sekarang ini sangatlah susah mengumpulkan sepuluh orang untuk bermain Futsal, rata-rata alasannya pasti capek dan malas..tapi saya dan beberapa teman tetap setia bermain Futsal rutin seminggu sekali, karena kita harus memaksa diri kita untuk bergerak dan berolah raga, kalo rasa malas di ikutin terus ya pasti tidak akan ada habisnya..

Meredupnya pamor Futsal pun ternyata berimbas kepada pengusaha yang ingin meminjam dana dari Bank untuk membangun lapangan Futsal, menurut info teman yang bekerja di Bank, semua aplikasi langsung ditolak..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun