Semarang (03/08/2021) – Kebersihan adalah kunci utama dari kesehatan. Menjaga kebersihan menjadi langkah utama dalam mencegah tertularnya penyakit.Â
Dimasa pandemi ini, masyarakat dituntut untuk meningkatkan kebersihan ekstra dari biasanya dan menerapkan budaya 5M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan Menjauhi Kerumunan. Selain menerapkan budaya 5M, masyarakat dapat menjaga kebersihan dengan menggunakan cairan desinfektan.
Cairan desinfektan adalah suatu bahan yang dapat membunuh kuman penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang menempel pada benda mati.Â
Cairan ini umumnya mengandung bahan seperti alkohol, hidrogen peroksida, benzalkonium chloride, dan bahan lain yang cukup kuat untuk membuhun kuman.Â
Cairan desinfektan sangat penting digunakan untuk menjaga kebersihan rumah dan tempat umum, terlebih bagi masyarakat yang sedang sakit.
Salah satu program KKN Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, yang berlokasi di RW 02, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang, mengedukasi masyarakatnya untuk membuat desinfektan secara mandiri dengan memanfaatkan produk rumah tangga yang digunakan.Â
Biasanya produk yang dapat digunakan yaitu Wipol, cairan pembersih lantai, dan Byclin, cairan pemutih pakaian. Kedua produk umum ini dapat dibuat menjadi cairan desinfektan apabila dilarutkan dengan air berdasarkan komposisi yang benar.
Produk Wipol mengandung zat Ethoxylated Alcohol dan Benzalknium Chloride yang dapat membunuh kuman hingga 99%. Komposisi yang tepat yaitu 40 mL produk Wipol diencerken dengan air bersih 1 liter, kemudian tuang pada botol semprot. Sedangkan produk Byclin atau pemutih pakaian lainnya umumnya mengandung Sodium Hipoclorite, yaitu bahan yang sering digunakan untuk desinfektan dan antiseptik.Â
Komposisinya adalah sebanyak 20 mL cairan Byclin dapat diencerken dengan air bersih sebanyak 1 liter, kemudian tuang pada botol semprot. Kedua produk ini dapat digunakan untuk mendisinfeksi lantai dan permukaan benda non-logam, seperti meja, kursi, wastafel, dan lainnya.
Pembuatan dan penyemprotan cairan desinfektan juga harus memerhatikan prosedur yang benar. Gunakan masker, sarung tangan, dan sepatu boot. Cairan desinfektan hanya dipergunakan untuk permukaan benda saja, apabila terkena permukaan kulit segera lap dengan kain basah atau kain lembap.Â
Permukaan kulit yang sensitif apabila terkena cairan desinfektan dapat mengalami iritasi. Kemudian, bahan-bahan yang terkandung dalam desinfektan seperti alkohol dan amonia apabila terhirup berlebihan dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, muntah, pusing, hilang kesadaran, dan bahkan kematian. Maka dari itu, penting untuk menggunakan alat pelindung diri saat membuat dan menyemprotkan cairan desinfektan.