Mohon tunggu...
Martanita Dika
Martanita Dika Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Bunda Mulia

Selanjutnya

Tutup

Money

Perhatikan Import Garam

29 November 2014   03:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Soal kasus import garam yang sedang ramai diperbincangkan , nah menyangkut pada seorang menteri periode baru kita yang bernama menteri Susi Pudjiastuti dan menyangkut masalah import garam.Nah banyak sekali orang-orang yang berperan dalam import garam ini salah satunya adalah petani.

Petani Indonesia sebetulnya sangat berjasa dalam pembuatan garam ini,garam yang diproduksi kita sebetulnya kualitasnya baik,namun garam yang kita butuhkan untuk masyarakat melampaui batas dan masyarakat tidak dapat terpenuhi kebutuhan garamnya.Karena petani Indonesia terkendala oleh cuaca dan musim yang silih berganti sehingga membuat produksi garam kita terbengkalai.

Sebetulnya negeri kita sendiri sangat mampu dalam membuat import garam tersebut,tidak harus mengandalkan luar negeri.Namun turunnya hujan di bulan ini menyebabkan proses produksi yang menurun,sedangkan hasil alam kita melimpah tinggi. Kita kewalahan dalam masalah ini,karena ternyata selain terkendala cuaca, sodium chloride (NaC2) kurang dari 96 persen.Kualitas produksi garam kita di Indonesia masih rendah produksi yang semakin meningkat sementara produksi kita tidak sebanding.

Persoalan garam ini masih menjadi perbincangan beberapa pihak,bahkan beberapa hari yang lalu menteri perempuan kita yaitu menteri Susi mengarahkan untuk menghentikan proses import garam dari luar negeri.Uang Negara yang keluar sebesar 1.5 Triliun keluar dari dana pemerintah hanya untuk impor garam saja.Pemerintah sangat memiliki harapan untuk tidak mengimport garam dari luar negeri,namun kualitas produksi Indonesia yang belum mencukupi untuk berdiri sendiri dalam produksi garam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun