Mohon tunggu...
Martalena
Martalena Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Pembina di MTsN 1 Bengkulu Selatan. Menyukai komunikasi yang santun dan bernilai. Kegiatan sehari-hariku sepenuh daya berusaha mencerdaskan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Buku yang Kesepian

23 April 2020   23:03 Diperbarui: 25 April 2020   23:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Barangkali buku-buku itu, yang disusun berjajar di rak-rak kayu yang sepi itu, merasa bingung sendiri. 

Mengapa orang-orang di sekelilingnya yang dulu ramai mengakrabinya,  kini mulai menjauh dan tidak memperdulikannya lagi. 

Membiarkan lembar demi lembar ilmu di tubuhnya ditikam waktu hingga umurnya menjadi tua dalam kesepian yang merajam. 

Barangkali gadged itu, smartphone atau juga laptop itu lebih menawan hati manusia selama dua dasawarsa terakhir ini

buku-buku itu terduduk bersama teman-temannya merindukan tangan-tangan lembut meraihnya hingga jikalaupun ia menjadi lapuk sekalipun, ia akan merasa sangat bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun