Mohon tunggu...
Martabak manis
Martabak manis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just call me S

Nothing special

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Harus Goodlooking untuk Menerima Keadilan

29 November 2021   08:20 Diperbarui: 29 November 2021   08:39 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia telah merdeka pada tahun 1945, dengan Pancasila sebagai dasar Ideologi Negara. Namun masih banyak kasus pelanggaran terhadap nilai Pancasila, terutama pada sila ke-lima pancasila yakni, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana terkadang setiap individu masing-masing tidak menyadari bahwasannya telah melakukan sebuah pelanggaran. 

Seperti permasalahan yang sering ditemui dalam beberapa platfrom media sosial. Dimana munculnya istilah tentang "kamu goodlooking, kamu aman." Itulah yang terjadi saat ini, terbukti ketika seorang influencer A mengupload sebuah video yang mengenakan hijab, namun rambutnya terlihat sedikit, beberapa netizen  mengingatkan untuk membenarkan kembali hijabnya, dan kejadian ini terus terulang hampir dibeberapa video yang diupload, membuat semakin banyak nasehat dan saran yang diberikan netizen terkhususnya netizen perempuan kepada si Influencer. Namun beberapa fans si Influencer  malah mengatakan " bilang aja kalian semua insecur kan, wkwkwkwkwk". Lucu bukan, ketika ingin membenarkan sebuah kesalahan justru dikatakan insecure.

Permasalahan yang hampir sama terjadi, ketika seorang influencer laki-laki mengunggah sebuah video, dimana ia tengah berjalan kaki di sebuah pantai dengan bertelanjang dada. Ia banyak menerima hate komentar dari beberapa netizen , seperti " apa susahnya sih pakek baju." "Nggak malu apa sama badan." Kebanyakan sebuah  komentar hujatan mengenai postur tubuhnya yang berisi. Berbanding terbalik dengan si influencer B yang mengupload sebuah video yang sama, namun ia memiliki otot yang kekar, maka banyak sekali komentar pujian yang ditinggalkan oleh netizen, "aduhh meleyot." 

Bahkan ketika ditarik dalam kehidupan sehari-hari, sering saya temukan perbedaan perlakuan yang menonjol dilakukan oleh beberapa orang, seperti dibeberapa pusat pembelanjaan ataupun cafe. Mereka akan cenderung lebih ramah dengan orang yang goodlooking dan akan cenderung terkesan cuek dengan orang yang mempunyai look biasa (maaf jika pemilihan kata dinilai kurang sopan). 

Dari kenyataan tersebut menjadi bukti bahwa sila ke lima Pancasila yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum bisa diamalkan dengan baik. Dan lebih miris lagi perlakuan dibedakan berdasarkan fisik seseorang. Maka sangat penting untuk menerapkan mindset tentang manusja itu sama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita semua sama dimata Tuhan dan kita diciptakan sesuai proporsi dan memiliki kelebihan masing-masing                                                                          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun