Percintaan sekolah masa SMA memang sangat mengasyikkan, mulai dari berbagai intrik di dalamnya, dari suka maupun duka bahkan muncul orang ketiga di dalamnya. Percintaan masa sekolah SMA memang tidak mudah untuk dilupakan walaupun terkesan cinta monyet tapi percintaan di waktu masa SMA adalah percintaan yang paling membekas sampai kapanpun.
Pada novel nathan dan laura karya dari Aqilah Tisalsabilah sangat menarik disimak dan dibaca untuk kaula muda saat ini, novel ini tidak lengkang oleh masa, novel ini masih eksis hingga sekarang, meskipun terbitan 2017 novel nathan dan laura karya Aqilah Tisalsabilah ini sangat cocok menggambarkan percintaan anak sekolah SMA dengan berbagai intrik di dalamnya baik itu cinta pada pandangan pertama hingga munculah cinta orang ketiga dan keempat didalamnya yang membuat cerita semakin menarik untuk dibaca.
Pada Novel nathan dan laura tidak hanya menceritakan tentang hubungan percintaan antara 2 orang saja namun banyak menyiratkan aspek sosiologi di dalamnya yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang masyarakat anak sekolah waktu itu.Dengan latar belakang sebuah sekolah SMA cerita ini memberikan pandangan unik tentang interaksi sosial, struktur anak siswa-siswi sekolah, dan norma-norma yang ada pada masa tersebut.
1.Struktur Siswa-Siswi Anak sekolah SMA :
Cerita membawa kita melintasi kehidupan sehari-hari di sekolah SMA, menciptakan lukisan indah tentang persahabatan,pengorbanan dan juga kasih sayang antar sesama murid di sekolah. Ini bukan sekadar kisah, tetapi juga potret kehidupan yang penuh keragaman dan keunikan.
2.Hubungan Antara Karakter dan Dinamika Sosial:
Dinamika hubungan percintaan antara Nathan, Laura,dan karakter-karakter lainnya membawa kita ke dalam belokan cerita yang penuh kehangatan dan penuh intrik. Reaksi Nathan terhadap Laura yang memiliki perasaan dan tak gencar dalam mendapatkan cinta Nathan dan datangnya orang ketiga dalam percintaan menjadi sebentuk pantulan bagaimana norma-norma sosial mempengaruhi cara kita merespons dan merayakan hubungan romantis.
3.Aspek Gender dan Seksualitas:
Dalam keberagaman karakter, kita melihat peran Laura sebagai seorang siswi pindahan dan mempunyai sifat yang ceria dan cerewet dan ambisi. Ini adalah pandangan hangat tentang bagaimana peran gender perempuan yang menggambarkan bahwa perempuan tidak lebih lemah dari laki-laki, pemeran Laura di novel ini membuat kita untuk sadar bahwa perempuan tidak bisa dan bukan suatu objek yang lemah dengan tetap sesuai kodrat yang diberikan oleh Tuhan
4.Anak sekolah sebagai Konteks:
Cerita ini menawarkan pandangan ke dalam kehidupan masyarakat kecil, menyoroti kegiatan percintaan anak sekolah, norma-norma siswa-siswi yan, dan interaksi sosial. Inilah keberagaman yang membentuk konteks sosial, menciptakan atmosfer yang kaya dengan kehidupan dan makna.