Mohon tunggu...
Marsynta Apriliani
Marsynta Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diri saya saya mampubekerja dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Praktik medis tanpa lisensi telah menjadi isu global yang memprihatinkan

29 Desember 2024   12:03 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kasus kematian tragis Krishna Kumar, seorang remaja berusia 15 tahun di Bihar, India, adalah salah satu contohnya. Krishna kehilangan nyawanya akibat prosedur bedah oleh dokter gadungan yang hanya mengandalkan tutorial YouTube. Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap lemahnya regulasi medis di India, terutama di daerah pedesaan.

Kronologi Kejadian

Krishna awalnya dirawat di Rumah Sakit Ganpati setelah mengalami muntah-muntah. Sayangnya, ia ditangani oleh Ajit Kumar Puri, seorang dokter gadungan yang tidak memiliki kualifikasi medis. Puri mengklaim bahwa Krishna membutuhkan operasi pengangkatan batu empedu. Meski keluarga sempat ragu, mereka akhirnya menyetujui tindakan tersebut karena tekanan keadaan. Operasi dilakukan dengan metode tidak lazim, hanya bermodal tutorial dari YouTube.

Alih-alih membaik, kondisi Krishna memburuk drastis. Ia dirujuk ke rumah sakit lain, tetapi nyawanya tak tertolong. Tragedi ini memicu kemarahan masyarakat dan membuka luka besar dalam sistem kesehatan India, terutama di wilayah pedesaan.

Faktor Penyebab

Beberapa faktor utama yang menyebabkan praktik medis ilegal di India adalah:

1. Keterbatasan akses layanan kesehatan di wilayah pedesaan.

2. Biaya pengobatan yang tinggi di fasilitas kesehatan resmi, yang mendorong masyarakat mencari alternatif murah.

3. Kurangnya edukasi masyarakat tentang risiko menggunakan layanan medis dari tenaga tanpa lisensi.

4. Lemahnya regulasi dan pengawasan terhadap praktik medis di tingkat lokal.

Dampak yang Diakibatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun