Mohon tunggu...
Marsya Salsabila
Marsya Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya senang melihat hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Feminisme Penting di Zaman Ini?

25 Desember 2022   13:23 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:35 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Feminisme adalah sebuah kata sifat yang berarti "kewanitaan" atau menunjukkan sifat perempuan. Feminisme merupakan aliran pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Gerakan dan ideologi yang bertujuan untuk mencapai tingkat gender yang bernaung pada hak asasi manusia.

Dari dulu perempuan dan laki-laki dianggap sangat berbeda, kedudukan perempuan dikatakan rendah dibandingkan laki-laki. Padahal yang membedakan laki-laki dan perempuan ialah jenis kelaminnya. 

Banyaknya pemikiran yang masih menganggap jika perempuan tidak perlu sekolah tinggi tinggi dikarenakan anggapan mereka bahwa perempuan cukup berada dirumah saja bekerja didapur, mengurus anak, hingga melayani suami mereka. Pemikiran itu tentu salah karena zaman sudah berkembang dan tidak ada yang tidak mungkin dilakukan oleh perempuan yang laki-laki pun lakukan. 

Bedanya feminisme dan kesetaraan gender ialah, kedua konsep ini sebenarnya sama-sama penting dan berjalan saling berdampingan. Meskipun feminisme lebih berfokus pada apa yang seharusnya perempuan dapatkan, yang nantinya ingin mencapai kesetaraan antara sesama mahluk hidup baik perempuan maupun laki-laki. Begitu juga sebaliknya, kesetaraan gender tidak akan tercapai tanpa kita menghormati hak-hak perempuan

Feminisme tidak hanya datang dari perempuan saja, dikarenakan feminisme ialah dukungan yang bisa dari siapa saja tidak dilihat dari jenis kelaminnya. Banyak juga yang salah mengartikan jika feminisme ini berarti bentuk perlawanan atau membenci laki-laki. 

Feminisme sudah ada sejak dulu, tetapi seiring berkembangnya zaman pikiran pikiran manusia semakin terbuka dan mengerti jika perempuan pun bisa melakukan apa yang mereka inginkan, seperti bersekolah dahulu yang bisa bersekolah hanyalah laki-laki saja karena pada zaman kolonial belanda hakikatnya perempuan akan menunduk dengan ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka. Itu yang disebut budaya pingit yang mempersulit perempuan untuk bersekolah dan menggapai cita-cita mereka. 

Pada masa penjajahan juga perempuan diperlakukan dengan tidak semestinya mereka tidak mendapatkan haknya dan juga memperoleh siksaan dan hal hal tidak manusiawi lainnya. Adanya R.A Kartini sangat membantu perempuan-perempuan Indonesia untuk bisa bersekolah, dia perempuan pertama yang memprakarsai perkumpulan pendidikan perempuan pertama. Berkatnya sekarang perempuan juga bisa bersekolah bahkan sampai ke jenjang yang tinggi.

Jika memilih pemimpin, pasti mereka memilih laki-laki. Banyak yang beranggapan jika perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Tapi nyatanya kita antar sesama manusia seharusnya memiliki hak yang sama oleh kepemimpinan, sudah banyak sekali contoh pemimpin perempuan bahkan menjadi presiden di Indonesia.

Di Indonesia persentase pemimpin perempuan sebanyak 37% dan menjadi peringkat keempat. Perempuan pun bisa mengambil keputusan seperti laki-laki, Didukung riset oleh lembaga McKinsey tahun 2018-2021, mengatakan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek. Perempuan juga dapat mengambil bagai dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kita antar sesama mahluk hidup memiliki kemampuan yang sama, yang dahulunya diberbagai bidang perempuan masih sangat tidak terlihat tetapi sekarang mereka sudah mulai bermunculan dan banyak memberi kontribusi baik untuk semuanya. Perempuan akan datang tak kalah dengan segala yang mereka bisa dan juga bisa menyaingi para laki-laki. Pada saat ini gerakan feminisme sangat penting karena dilihat saat ini sedang maraknya kekerasan pada perempuan. 

Perempuan jangan disuruh bungkam jika terkena kasus kekerasan, kita harus bisa saling mengapresiasi peran sesama selama tidak ada yang menindas. Feminisme juga tidak melemahkan laki-laki karena gerakan feminisme bisa datang dari lki- laki maupun perempuan. Kita hanya perlu saling menghargai antar sesama mahluk hidup tidak menganggap lelaki lebih kuat dibandingkan dengan perempuan, sebaiknya tolong menolong antar sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun