Mohon tunggu...
marsya putri
marsya putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa program studi gizi di Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mahasiswa Unair Dukung Zero Stunting di Kota Surabaya

17 Januari 2024   10:55 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan Mahasiswa Oleh Walikota Surabaya dan Rektor Universitas Airlangga. Sumber: surabaya.go.id

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak dibawah usia lima tahun (World Health Organization, 2022). Keadaan ini penting untuk diperhatikan, terlebih pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) mulai dari kehamilan sampai anak berusia dua tahun. Stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak saja, tetapi juga berdampak pada kekebalan tubuh maupun perkembangan otak dan kecerdasan anak sehingga dapat menjadi ancaman besar bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Oleh karena itu, stunting saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah untuk dapat diatasi dengan segera.

Sejak dilakukan pelepasan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, S.T., M.T. pada Oktober 2023 lalu, ratusan mahasiswa Universitas Airlangga yang terbagi di seluruh kelurahan di Kota Surabaya melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung percepatan zero stunting di Kota Surabaya melalui program Kampung Emas 2.0. Ini merupakan tahun ke-2 dilaksanakannya program yang digagas oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si. Pada tahun ini, kegiatan Kampung Emas berfokus pada pencegahan stunting dari hulu yang mana ibu hamil dan calon pengantin menjadi sasaran bagi pencegahan stunting sejak masa persiapan kehamilan.

Kegiatan ini juga dilakukan pada Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya yang pada dasarnya telah menyandang gelar zero stunting. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya preventif agar tidak muncul kasus yang mengarah pada timbulnya permasalahan stunting di kelurahan yang terletak pada pusat Kota Surabaya ini. Berbagai program kerja telah dilakukan hingga bulan Desember ini, diantaranya:

  1. Analisis Situasi

Sebelum melaksanakan program kerja, mahasiswa lebih dulu melakukan analisis situasi dengan melakukan pengumpulan data dan wawancara kepada ibu hamil dan calon pengantin serta ibu balita di Kelurahan Ketabang untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi sasaran termasuk pola konsumsi, kesehatan mental, pengetahuan terkait gizi serta minat KB, dan lain sebagainya.

  1. LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah)

Mahasiswa juga memastikan bahwa seluruh ibu hamil dan calon pengantin telah menerima suplemen LADUNI dari Puskesmas setempat serta melakukan pengamatan mengenai kepatuhan sasaran dalam mengonsumsi suplemen LADUNI serta memberi informasi mengenai manfaat, cara mengonsumsi, cara menyimpan LADUNI dengan baik dan benar.

  1. SBCC-Bestiez (Social Behavioral Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi)

Pada program ini, mahasiswa melakukan sosialisasi kepada KSH, ibu hamil, dan calon pengantin mengenai isi piringku, Kekurangan Energi Kronis (KEK), manajemen stress dan faktor risiko stunting menggunakan media poster, leaflet, video, serta power point. Pemateri dalam kegiatan ini yaitu bapak Eko Mardijanto selaku ahli gizi di Puskesmas Ketabang Surabaya serta perwakilan mahasiswa Universitas Airlangga.

  1. Formula Pangan Beriman (Formulasi Pangan Lokal, Seimbang, Beragam, Berbasis Hewani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun