- Minimnya Keteladanan: Figur publik dan pemimpin sering kali tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, menciptakan kesenjangan antara teori dan praktik. Â
- Kurangnya Integrasi Nilai: Pendidikan Pancasila sering dipisahkan dari konteks kehidupan sehari-hari, membuatnya kurang membumi. Â
C. Reformasi Pendidikan Pancasila:
Untuk menjawab tantangan ini, pendidikan Pancasila harus mengalami reformasi, baik dari sisi kurikulum, metode pengajaran, maupun lingkungan pembelajaran:Â Â
1. Pancasila dalam Konteks Kekinian:
Materi Pancasila harus dikaitkan dengan isu-isu aktual, seperti keberagaman, perubahan iklim, dan teknologi digital. Hal ini membantu siswa melihat relevansi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi masalah nyata. Â
2. Pendidikan Berbasis Karakter:Â Â
Pendidikan Pancasila perlu menekankan pada pembentukan karakter yang sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa, seperti integritas, kepedulian, dan rasa tanggung jawab. Â
3. Penguatan Peran Guru:
Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga teladan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pelatihan intensif diperlukan agar guru dapat menggunakan metode kreatif dan interaktif. Â
4. Pemberdayaan Komunitas Sekolah: