Mohon tunggu...
marsyadesilia
marsyadesilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi ilmu komunikasi universitas pamulang

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antropologi Digital: Mempelajari Budaya di Dunia Digital

28 November 2024   20:12 Diperbarui: 28 November 2024   20:28 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Antropologi Digital?

Antropologi digital adalah studi tentang bagaimana teknologi digital mengubah cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan membentuk identitas sosial mereka di dunia maya. Berbeda dengan antropologi tradisional yang fokus pada masyarakat nyata, antropologi digital mempelajari cara manusia berinteraksi di internet, media sosial, dan platform digital lainnya. Antropolog digital seringkali mengamati komunitas online atau menggunakan data digital untuk memahami perilaku sosial di dunia maya.

Interaksi Sosial di Dunia Maya

Interaksi sosial di dunia maya berbeda dari interaksi tatap muka. Di internet, kita tidak dapat melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuh orang lain, yang biasanya membantu kita memahami komunikasi di dunia nyata. Namun, orang-orang di dunia maya sering menggunakan cara lain untuk mengekspresikan diri, seperti emoji, meme, dan gambar. Antropologi digital mempelajari bagaimana elemen-elemen ini membantu orang berkomunikasi di dunia maya.

Selain itu, algoritma yang ada di platform media sosial juga mempengaruhi cara orang berinteraksi dan berbagi informasi. Misalnya, algoritma menentukan jenis konten yang kita lihat dan orang yang kita ikuti di media sosial, yang dapat membentuk pandangan kita tentang dunia.

pengaruh Teknologi Terhadap Perilaku Sosial

Antropologi digital juga mempelajari pengaruh teknologi terhadap perilaku manusia. Media sosial dan teknologi digital sering memengaruhi bagaimana orang berperilaku. Misalnya, fenomena seperti cyberbullying (perundungan online) atau cancel culture (budaya pembatalan) adalah isu sosial yang berkembang di dunia maya. Teknologi juga bisa memperkuat hubungan sosial (seperti tetap terhubung dengan teman dan keluarga) atau sebaliknya, menyebabkan isolasi sosial jika digunakan berlebihan.

Antropologi digital tentunya memiliki beberapa sub bagian yang saling terkait dan membentuk pemahaman menyeluruh tentang bagaimana manusia berinteraksi dan berperilaku di dunia maya. Beberapa sub bagian tersebut antara lain:

1. Identitas Digital

Dalam antropologi Identitas digital itu bagaimana individu membentuk dan menampilkan diri mereka di dunia maya melalui berbagai platform digital seperti media sosial, forum, dan aplikasi lainnya. Di dunia maya, orang sering kali menggunakan nama samaran, foto profil, atau bahkan narasi berbeda dari identitas mereka di dunia nyata untuk membentuk citra atau persona online.

Contoh ; Seseorang yang menggunakan nama samaran di Twitter untuk berbagi pendapat tanpa terkait dengan identitas dunia nyata mereka atau influencer yang menggunakan platform Instagram untuk membangun citra profesional mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun