Mohon tunggu...
Marsya Adeline
Marsya Adeline Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Machine Learning dalam Manajemen Technical Debt: Solusi atau Tantangan Baru?

18 Maret 2025   13:30 Diperbarui: 18 Maret 2025   10:56 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ML (Sumber: https://www.freepik.com/)


Pemeliharaan perangkat lunak telah lama menjadi tantangan besar dalam industri teknologi. Dengan meningkatnya kompleksitas sistem dan kebutuhan akan perangkat lunak yang selalu dapat diandalkan, industri semakin menyadari pentingnya automasi dalam pemeliharaan perangkat lunak. Salah satu pendekatan yang kini mulai berkembang adalah pemanfaatan machine learning (ML) untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan perangkat lunak (Ancn Bastas et al., 2023).  

Sementara pengembangan perangkat lunak mendapat banyak perhatian, pemeliharaan perangkat lunak sering kali dipandang sebagai tugas sekunder. Padahal, pemeliharaan perangkat lunak memakan 40%-80% dari total biaya siklus hidup perangkat lunak (Ancn Bastas et al., 2023). Dalam konteks ini, machine learning menawarkan solusi inovatif untuk menangani tantangan pemeliharaan dengan lebih efektif.  


 Pemeliharaan Perangkat Lunak dan Tantangannya  


Pemeliharaan perangkat lunak terdiri dari beberapa jenis, yaitu:  
1. Pemeliharaan Korektif -- Memperbaiki bug atau kesalahan yang ditemukan setelah perangkat lunak dirilis.  
2. Pemeliharaan Adaptif -- Menyesuaikan perangkat lunak dengan perubahan lingkungan, seperti pembaruan sistem operasi atau teknologi baru.  
3. Pemeliharaan Prefektif -- Mengoptimalkan perangkat lunak untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi.  
4. Pemeliharaan Preventif -- Mendeteksi dan mencegah potensi masalah sebelum terjadi.  

Tantangan utama dalam pemeliharaan perangkat lunak mencakup deteksi kesalahan yang lambat, kurangnya dokumentasi yang jelas, dan meningkatnya biaya pemeliharaan seiring dengan berkembangnya proyek.  

 Machine Learning sebagai Solusi Pemeliharaan Perangkat Lunak  


Machine learning menawarkan berbagai solusi untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan perangkat lunak. Beberapa aplikasi utama ML dalam pemeliharaan perangkat lunak meliputi:  
1. Deteksi Bug Otomatis  
   Model ML dapat dilatih untuk mengenali pola kesalahan dalam kode dengan menggunakan dataset historis dari bug yang ditemukan sebelumnya. Algoritma seperti Random Forest dan Neural Networks dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kode berdasarkan kemungkinan terjadinya bug (Ancn Bastas et al., 2023).  

2. Analisis Kode untuk Mendeteksi "Code Smell"  
   Teknik ML dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dalam kode yang berpotensi menyebabkan masalah di masa depan. Misalnya, metode seperti Support Vector Machine (SVM) dan Nave Bayes telah digunakan untuk mendeteksi code smells, yaitu pola dalam kode yang menunjukkan kualitas buruk dan dapat menyebabkan masalah maintainability.  

3. Prediksi Performa dan Risiko Perangkat Lunak  
   Dengan menganalisis data operasional perangkat lunak, model ML dapat digunakan untuk memprediksi kapan suatu sistem kemungkinan besar akan mengalami penurunan performa atau kegagalan. Pendekatan ini dapat membantu tim pengembang dalam mengambil tindakan preventif lebih awal.  

4. Automasi dalam Manajemen Teknis  
   Machine learning juga berperan dalam manajemen teknis pemeliharaan perangkat lunak, seperti memprediksi technical debt---situasi di mana keputusan desain perangkat lunak yang buruk dapat menyebabkan peningkatan biaya pemeliharaan di masa depan.  


 Tantangan Implementasi Machine Learning dalam Pemeliharaan Perangkat Lunak  

Meskipun ML menjanjikan solusi inovatif, terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya:  
- Keterbatasan dataset: Banyak model ML memerlukan data yang luas untuk pelatihan, sementara tidak semua perusahaan memiliki dataset yang cukup besar dan representatif.  
- Kurangnya keterlacakan (traceability): Model ML sering kali berfungsi sebagai "kotak hitam," di mana keputusan yang diambil sulit dijelaskan.  
- Kebutuhan sumber daya komputasi tinggi: Beberapa model ML yang kompleks, seperti Deep Learning, membutuhkan hardware yang kuat untuk proses training dan prediksi yang akurat.  

Strategi Mengoptimalkan Machine Learning untuk Pemeliharaan Perangkat Lunak  

Untuk mengatasi tantangan di atas, beberapa strategi dapat diterapkan:  
1. Penggunaan Model Ensembel  
   Pendekatan ini menggabungkan beberapa model ML untuk meningkatkan akurasi prediksi dan mengurangi kesalahan dalam analisis kode.  
2. Penyempurnaan Dataset  
   Penggunaan synthetic data generation dapat membantu meningkatkan kualitas dataset yang digunakan untuk pelatihan model.  
3. Penerapan Explainable AI (XAI)  
   Dengan menggunakan Explainable AI, pengembang dapat memahami bagaimana model ML mengambil keputusan, sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap hasil yang dihasilkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun