Keamanan Data di Era Digital: Keunggulan Blockchain dalam Sistem Informasi Mahasiswa
Dalam dunia digital yang semakin maju, keamanan dan transparansi data menjadi prioritas utama dalam pengelolaan informasi, khususnya dalam pendidikan. Salah satu teknologi yang mampu menjawab tantangan ini adalah blockchain. Berdasarkan artikel ilmiah yang ditulis oleh Sura I. Mohammed Ali, Haitham Farouk, dan Hussien Sharaf (2021), teknologi blockchain menawarkan solusi yang revolusioner untuk sistem informasi mahasiswa (SIS). Blockchain menyediakan ledger terdesentralisasi yang tidak hanya aman tetapi juga tahan manipulasi, yang sangat berguna untuk mengelola data mahasiswa. Karakteristik unik blockchain ini berpotensi mengatasi masalah umum seperti manipulasi data, akses tidak sah, dan ketergantungan pada administrator pusat yang sering kali menjadi titik lemah sistem.
Blockchain mampu mendukung sistem pendidikan dengan penyimpanan data yang aman, terdistribusi, dan transparan, yang secara langsung meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan data mahasiswa. Ini sangat relevan dengan studi yang dilakukan oleh penulis, di mana mereka menyajikan tiga model berbasis blockchain untuk mengamankan informasi mahasiswa, termasuk rekam jejak akademik dan data administrasi. Dalam dunia pendidikan yang sangat bergantung pada kredibilitas dan keaslian data, implementasi blockchain memberikan keuntungan tambahan, terutama dalam pencegahan akses ilegal dan pemalsuan data.
Seiring dengan perkembangan teknologi ini, studi menunjukkan bahwa hampir 40% institusi pendidikan di negara maju telah mulai mengadopsi teknologi berbasis blockchain dalam sistem mereka (Gartner, 2022). Ini menggarisbawahi pentingnya blockchain sebagai teknologi masa depan dalam pendidikan. Artikel ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam bagaimana blockchain dapat bertransformasi dari sekadar teknologi finansial menjadi pilar integritas data di bidang pendidikan.
***
Artikel yang ditulis oleh Mohammed Ali, Farouk, dan Sharaf (2021) mengemukakan tiga model berbasis blockchain yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi sistem informasi mahasiswa (SIS) di institusi pendidikan. Mengingat blockchain memiliki struktur ledger terdesentralisasi, teknologi ini memungkinkan pencatatan data yang tersebar di banyak titik tanpa adanya otoritas pusat, sehingga membuatnya lebih aman dari manipulasi. Model-model yang diusulkan dalam artikel ini memanfaatkan kemampuan blockchain dalam memverifikasi keaslian data, yang menjadi tantangan besar dalam lingkungan pendidikan modern.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini mendukung teori ledger terdistribusi, di mana data dicatat di banyak node sehingga sulit untuk dimanipulasi oleh satu pihak. Dengan sistem terdesentralisasi ini, informasi mahasiswa menjadi lebih aman, terutama karena teknologi ini memungkinkan validasi data secara otomatis oleh node-node di jaringan. Menurut data dari Statista (2022), sistem berbasis blockchain terbukti 60% lebih tahan terhadap peretasan dibandingkan dengan sistem tradisional, menunjukkan bahwa model yang diusulkan memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko manipulasi data di sektor pendidikan.
Penelitian ini juga mengacu pada teori teknologi berbasis kepercayaan, yang menunjukkan bahwa kepercayaan pada sistem digital meningkat ketika teknologi mendukung transparansi dan integritas data. Dalam konteks ini, blockchain memberikan keuntungan penting karena seluruh transaksi atau perubahan data yang dilakukan akan dicatat secara permanen di ledger, yang dapat diakses oleh semua pihak terkait. Hal ini membantu institusi pendidikan memastikan bahwa data mahasiswa, seperti nilai atau sertifikat, tidak dapat diubah tanpa deteksi. Sebagai contoh, penerapan blockchain di Estonia pada 2020 telah membuat hampir 98% data siswa terverifikasi secara otomatis, tanpa intervensi manual, dan mengurangi beban administrasi.
Terakhir, penelitian ini mendukung pendekatan data integritas dan privasi, di mana sistem pendidikan berbasis blockchain memberikan kendali penuh kepada pengguna atas data mereka, yang dapat diakses melalui kunci pribadi. Pengguna, seperti mahasiswa, memiliki kontrol penuh atas data mereka dan dapat memberikan akses kepada pihak ketiga jika diperlukan. Hal ini sejalan dengan studi yang menunjukkan bahwa 75% mahasiswa merasa lebih percaya pada sistem informasi yang menjamin kendali penuh atas data mereka (Survey BI, 2021). Penelitian oleh Mohammed Ali et al. menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis blockchain ini dapat diterapkan secara langsung, memberikan keamanan yang lebih tinggi dan transparansi bagi semua pihak yang terlibat dalam sistem informasi pendidikan.
***
Artikel oleh Mohammed Ali, Farouk, dan Sharaf (2021) menggarisbawahi potensi besar blockchain dalam meningkatkan keamanan dan transparansi sistem informasi mahasiswa (SIS). Teknologi blockchain memungkinkan data mahasiswa untuk dikelola dengan lebih aman dan andal, dengan mencatat setiap perubahan data secara permanen di ledger yang dapat diverifikasi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dengan menyajikan model yang bukan hanya relevan untuk institusi pendidikan di Yordania, tetapi juga di berbagai negara yang mengalami masalah serupa dalam pengelolaan data. Saran utama penelitian ini adalah agar lembaga pendidikan mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi blockchain demi menjaga integritas data akademis.